(pelitaekspres.com) – TAMIANG LAYANG – Kunjungan kerja (Kunker) yang dilakukan oleh Anggota Komisi VII DPR RI Willy M Yoseph dalam rangka pertemuan bersama pemerintah daerah (Pemda), DPRD, Forkopimda, pimpinan partai politik, BUMN, perwakilan perusahaan swasta dan tokoh masyarakat setempat di ruang rapat paripurna DPRD Bartim, Kamis (06/10/2022).

“Hal tersebut disampaikan Ketua DPRD Bartim Nursulistio bersama Bupati Barito Timur ucapan terima kasih atas Kunker yang dilakukan”, ucapnya.

Kami merasa bangga dan berterima kasih karena Anggota Komisi VII DPR RI untuk dapat hadir menyerap aspirasi kita bersama. Kita semua berdialog langsung dengan perwakilan yang mempunyai peranan yang sangat penting dan wewenang serta potensial di pemerintahan pusat.

“Anggota DPRD Bartim selama pertemuan berlangsung sekitar 4 jam memanfaatkan kesempatan itu untuk menyampaikan aspirasi masyarakat Bartim”.

Sehingga beberapa poin yang menjadi catatan termasuk mengenai kelistrikan ditargetkan hingga tahun 2024 semua desa di wilayah Bartim sudah masuk listrik, ungkapnya.

Sementara disampaikan Bupati Barito Timur komitmen yang untuk menyiapkan akses bagi PLN dalam melakukan pemasangan jaringan listrik ke desa-desa belum terlealisasi sampai saat ini.

Demikian kalau ada desa-desa lain di Kalimantan Tengah yang belum siap, kami siap dipindahkan ke Bartim dan kami juga siap  mendukung penyiapan infrastrukturnya agar pemasangan jaringan listrik dapat berjalan dengan baik, tegas Ampera.

“Namun sebelumnya Bupati Bartim meminta kepada PLN agar 4 Desa yang belum masuk listrik agar segera diperhatikan”.

Selanjtnya, dalam pertemuan ini saya atas nama pemerintah daerah meminta dukungan dukungan penuh kepada Willy

“Bupati juga meminta dukungan untuk pembangunan Tempat Pembuangan Akhir atau TPA sampah di Desa Wuran yang belum terealisasi padahal seluruh persyaratan telah dipenuhi”.

Ampera juga mengusulkan pelebaran jalan provinsi dari Desa Jaar hingga Desa Bambulung karena merupakan akses dari berbagai kabupaten menuju IKN.

“Perlu diperhatikan Desa Bentot, Hayaping dan Tangkan masih rusak,” ungkapnya. (SI)

Tinggalkan Balasan