(pelitaekspres.com) –PALEMBANG- Camat Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin Dr. Zazili Mustopa, SE.,M.Si resmi meraih gelar doktor setelah mengikuti ujian akhir naskah disertasi program studi S3 bidang ilmu ekonomi Universitas Sriwijaya (UNSRI)

Sidang ujian tersebut dilangsungkan di Gedung Fakultas Ekonomi UNSRI Jalan Sriwijaya Negara Bukit Besar Palembang, Kamis (05/01/23)

Zazili Mustopa dengan NIM 01013611823001 dengan disertasi judulnya yakni ” Analisa Model Simultan Pertumbuhan Ekonomi, Kesenjangan Pembangunan dan Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Sumatera Selatan.”

Adapun susunan penguji :

Promotor : Prof. Dr. Muhammad Adam, SE., ME Ketua Sidang

Co-Promotor : Prof. Dr. H. Didik Susetyo, M.SI

Anggota :

  1. Dr. Azwardi, SE., M.Si
  2. Dr. Sukanto, S.E., M.Si,
  3. Prof. Dr. Hj. Sutyastie Soemitro Remi, S.E., M.S,
  4. Prof. Dr. Taufig, S.E., M.Si
  5. Dr. Anna Yulianita, S.E, M.Si

Zazili menjalani kuliah pada program doktoral tersebut sejak tahun 2017- 2022, setelah sebelumnya ia menamatkan Pascasarjana nya di Unsri pada tahun 2005 dan S1 nya di Universitas Muhammadiyah tahun 1996 lalu.

” Saya bersyukur dapat menamatkan pendidikan program doktoral dengan baik selama 5 tahun, kedepannya akan saya terapkan yakni dengan memberikan masukan ke staff holder yang ada di kabupaten Banyuasin, supaya kita berorientasi didalam pembangunan di kabupaten Banyuasin,” ungkapnya.

Menurut nya Provinsi Sumsel merupakan provinsi yang mempunyai semua sumber daya, seperti sumber daya manusia yang cukup banyak. Namun masih ada kesenjangan antara satu daerah ke daerah lain, dari tingkat pembangunan, juga dari faktor sumber daya alam yang berbeda juga mempengaruhi.

” Kita kedepannya bagaimana berorientasi ke pembangunan industri-industri sehingga nilai jual dari potensi alam kita, itu lebih tinggi dibandingkan jika di jual hanya bahan baku saja, ” katanya.

Faktor yang membuat ia tertarik membuat disertasi tersebut yakni kita selalu memandang bagaimana supaya pembangunan di segala sektor ada pemerataan, terutama lebih fokus di daerah-daerah yang berpotensi seperti Banyuasin, Muara Enim, Prabumulih, Pali, yang mempunyai sumber daya alam.

Namun ada juga daerah lain di Sumsel yang bisa dikatakan tidak memiliki semua nya, hanya memiliki pertumbuhan namun tidak memiliki Migas.

” Bagaimana bisa terjadi nya kesenjangan melalui penelitian saya, kita bisa memberikan konsep kepada pemerintah daerah, supaya bagaimana mengantisipasi ketimpangan-ketimpangan dari semua sektor yang ada di Sumsel ini,” ujarnya.

Secara totalitas di Sumsel begitu banyak dan luas sehingga faktor pertumbuhan ekonomi cukup bagus, dan pembangunan manusia juga menjadi segala prioritas, dalam rangka dengan peningkatan pendidikan, kesehatan, dan tingkat pendapatan.

” Dari indek pembangunan manusia ini bisa akan mendorong pertumbuhan ekonomi kita dan akan bisa mengantisipasi menurunkan tingkat pertimbangan kesenjangan pembangunan yg ada di Sumsel,” pungkasnya. (DKD)