(pelitaekspress.com) – BREBES – Menteri Perindustrian (Menperin) DR Agus Gumiwang Kartasasmita MSi melihat fakta kalau Brebes layak jadi Kawasan Industri Brebes (KIB). Dan akan bersaing secara internasional sebagai kawasan industri yang berorientasi internasional.

Demikian disampaikan Menperin RI saat kunjungan kerja di Kawasan Industri Brebes (KIB) Jumat (29/5).

Rombongan Menperin tiba di Brebes mengunakan helikopter dan mendarat di lapangan Nasmoco Desa Klampok, Kecamatan Wanasari, Brebes.
Selanjutnya, Menteri beserta rombongan meninjau lokasi KIB di Desa Losari. Disitu, menteri mendapat penjelasan terkait site plant KIB dari Sekda Pemkab Brebes Ir Djoko Gunawan MT dan Pengelola KIB, PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW).

Selanjutnya, rombongan menteri melanjutkan kegiatannya dengan meninjau Pabrik Garmen PT Daehan Global (DHG) di Desa Cimohong, Kecamatan Tanjung, Brebes. Dalam kegiatannya, Menperin mengecek langsung aktivitas produksi pabrik tersebut. Mulai dari pemintalan bahan, pemotongan bahan siap jahit dan menjadi bahan jadi.

Usai peninjauan, Menteri beserta rombongan menuju aula PT DHG untuk melakukan diskusi terkait KIB di education room.

Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH dalam sambutannya menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kedatangan Menteri Perindustrian RI serta rombongan di Kabupaten Brebes.

Idza mamaparkan, ditengah wabah masa pandemi virus corona ini diperlukan kerja keras, dampak ini sangat merugikan bagi sendi kehidupan salah satunya meningkatnya jumlah pengangguran di Brebes.

Berdasarkan data yang diperoleh saat ini ada 1269 pekerja yang dirumahkan dari 27 perusahaan baik yang tersebar di Kabupaten Brebes maupun di luar Brebes. Sehingga tingkat pengangguran pada tahun 2020 mengalami kenaikan 7,43 persen menjadi 7,57 persen.

Dikatakan Idza, dengan adanya KIB ini diharapkan bisa menyerap lapangan pekerjaan bagi warga khusunya di Kabupaten Brebes dan bisa mengurangi angka pengangguran.

Sepanjang tahun 2019 sampai 2020 pemkab Brebes telah melakukan sedikitnya 50 kali pertemuan dan dalam rapat koordinasi dan konsultasi yang melibatkan berbagai pihak guna membahas tentang KIB.

Rencana lokasi ada di tiga kecamatan, yakni Losari, Tanjung dan Bulakamba, yang luasannya mencapai 3.976 hektar dan ini berdekatan langsung dengan jalan nasional dan kawasan industri.

“Kabupaten Brebes sendiri telah melakukan berbagai upaya dalam mendukung kebijakan daerah terkait dengan tata ruang dan perijinan, pemkab Brebes berkomitmen dengan mempercepat dan mempermudah perijinan sesuai dengan mekanisme yang berlaku,” jelasnya.

Idza menamakan KIB dengan titel Brebes Internasional Industrial Park.

Selanjutnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus mengatakan, kedatangan ke Brebes juga dijadikan dasar dalam mengambil langkah-langkah strategis, termasuk melakukan pembahasan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
“Apa yang menjadi kebutuhan yang diperlukan agar KIB ini benar-benar siap harus mulai dilakukan. Sehingga pabrik-pabrik yang akan direlokasi bisa cepat masuk ke KIB,” jelasnya.

Agus menjelaskan akselerasi pengembangan KI Brebes diawali dari hasil rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo mengenai Percepatan Pembangunan Jawa Tengah pada Juli 2019, yang menyebutkan terdapat tiga proyek quick wins untuk mendongkrak pembangunan Jawa Tengah, salah satunya adalah melalui peran KI Brebes.

“Hal ini pula yang menjadi dasar terbitnya Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Jawa Tengah, yang menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar tujuh persen,” katanya.

Karena itu, pemerintah ingin memastikan kesiapan pengembangan KI Brebes, termasuk mengenai ketersediaan infrastruktur di dalam kawasan industri.

Pada kesempatan tersebut, Menperin memberikan apresiasi kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Brebes yang telah mengakomodasi kawasan peruntukan industri untuk KI Brebes.

Komitmen tersebut diwujudkan dengan penerbitan revisi Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kabupaten Brebes.

“Selanjutnya, posisi ini kembali dikukuhkan dengan terbitnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, yang menetapkan KI Brebes sebagai salah satu KI prioritas,” katanya.

Menperin pun sempat mengecek bagaimana protokol kesehatan yang diterapkan di pabrik. Salah satunya, di Pabrik Garmen milik PT Daehan Global. Apalagi, perusahaan itu market utamanya berada di AS.

Lebih lanjut, Agus berharap, pembebasan tanah untuk pengembangan KI Brebes dengan total luas lahan mencapai 3.976 hektare dapat segera terealisasi. Area ini meliputi tiga wilayah Kecamatan, yakni Bulakamba, Tanjung, dan Losari. “Selain itu, kami mendorong penyusunan dokumen-dokumen perizinan lainnya bisa cepat selesai sehingga KI Brebes siap beroperasi dan menerima investor masuk,” tuturnya.

Turut hadir dalam kunjungan Menperin DR Agus Gumiwang Kartasasmita MSi, Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH didampingi suami DR H Warsidin MH, Wakil Bupati Brebes Narjo SH MH, DANDIM 0713/Brebes Letkol Inf Faisal Amri SE, Kapolres Brebes AKBP Gatot Yulianto SIK MHP, Danlanal Kota Tegal, Sekda Brebes Ir Djoko Gunawan MT, Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Muhammad Khayam (paling kiri) serta Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII), Kemenperin Dody Widodo, Direktur utama PT DHG Mr Boo Hyung Lee, Direktur KIW Rahmadi Nugroho, Asisten Ekbang Sekda Provinsi Jawa Tengah Peni Rahayu, Kepala Bappeda Provinsi Jawa Tengah Prasetyo Ariwibowo, Kepala PU SDA Tata Ruang Jawa Tengah Eko Yulianto, Kepala DPMPTSP Jawa Tengah, Kepala Perindag Provinsi Jawa Tengah Arif Sambodo, Kepala Baperlitbangda Brebes Drs Edy Kusmartono MSi, Kepala DPMPTSP Ratim, Kepala Dishub Brebes serta para undangan tamu lainnya.(mad/sup).