(pelitaekspres.com) -BANDARLAMPUNG – Annisa Rahmayani, Mahasiswa Semester V, Program Studi (Prodi) S1 Kesehatan Masyarakat, Universitas Mitra Indonesia (UMITRA)  lolos Seleksi Nasional Pejuang Muda Kementerian Sosial (Kemensos).

Rektor UMITRA, Dr. Ir. Hj. Armalia Reny Madrie AS.,MM mengapresiasi mahasiswanya lolos seleksi nasional Pejuang Muda Kemensos.

Dengan adanya mahasiswa UMITRA lolos seleksi nasional Pejuang Muda Kemensos, lanjut bunda Reny, sapaan akrabnya, artinya UMITRA mendukung program Mas Mendikbudristek, Nadiem Makarim yakni Program “Merdeka Belajar, Kampus Merdeka (MBKM)”.

“MBKM ini nantinya sebagai bentuk peran serta mahasiswa untuk mau membuka diri mengikuti beragam program yang ada juga menjadi penentu keberhasilan program itu,”jelasnya.

Program-program yang dapat diikuti oleh mahasiswa meliputi pertukaran mahasiswa, magang, mengajar di sekolah, penelitian, membangun desa, studi mandiri, kewirausahaan, proyek kemanusiaan, dan bela negara.

“Mengingat banyaknya ragam kegiatan di luar kampus yang dapat diikuti oleh para mahasiswa maka pemilihan kegiatan mana yang sebaiknya diikuti oleh mahasiswa hendaknya adalah kegiatan yang mendukung dan melengkapi kompetensi program studi,” pesan Bunda Reny.

Sehingga, Merdeka Belajar diharapkan akan memperkaya keilmuan para mahasiswa dengan wawasan di luar ilmu inti program studi dan menambah soft skill sebagai bekal untuk terjun ke dunia kerja dan bermasyarakat.

“Merdeka Belajar juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berkontribusi dalam solusi persoalan bangsa selagi para mahasiswa masih berada di bangku kuliah,”lanjutnya.

Sementara Annisa  menjelaskan bahwa Pejuang Muda Sebagai Laboratorium Sosial  merupakan  bagian dari Program Kampus Merdeka dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

“Program Pejuang Muda ini setara dengan 20 SKS (1 semester perkuliahan). Bobot akademis dan waktu yang panjang tersebut perlu dimanfaatkan  sebagai ruang belajar & ekspresi mahasiswa untuk membuat perubahan sosial,”ucapnya.

Lebih rinci, Annisa menyampaikan kegiatan yang akan berlangsung  selama enam bulan mendatang dimana mahasiswa tidak hanya terjun langsung ke lapangan, tapi juga menjadi jembatan bagi daerah dan publik luas yang tergerak membantu.

“Aktivitas online dibuat agar program lebih inklusif karena penggerak perubahan tidak hanya mahasiswa tapi juga publik luas yang tergerak membantu,”jelasnya.

Selain itu, aktivasi online juga mewadahi bantuan dari publik luas untuk mengakselerasi perubahan di daerah Pejuang Muda.

Annisa juga menyampaikan bahwa Mahasiswa nantinya akan membuat digital campaign untuk mendukung program tersebut.

“Melalui digital campaign ini, mahasiswa bisa mengajak publik untuk berdonasi membantu program yang akan kami jalankan,”tutup gadis asal Lampung Selatan (Lamsel) yang memiliki hobby membuat design dan edit video. (gie/*)