(pelitaekspres.com)- BANDARLAMPUNG – Mahasiswa Universitas Lampung (Unila) yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Berdaulat melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Rektorat Unila, Jumat, 23 Desember 2022.

Mereka mendesak Pemilihan Raya (Pemira) untuk memilih Presiden Mahasiswa periode 2023-2027 diundur karena diduga syarat akan kecurangan dan ketidaknetralan.

Koordinator Aksi Farhan Allyando
mengungkapkan banyak kejanggalan dan kecurangan serta ketidaknetralan dari panitia penyelenggara.

Salahsatunya, Ketua Panitia Pemira, Made Darma membuat surat pengunduran diri yang mana disebutkan bahwa terdapat potensi yang dapat mengancam keselamatan panitia Pemira, unsur tekanan, ancaman dan intervensi yang bersifat fisik maupun non fisik.

Lebih lanjut, ia meminta seluruh timeline yang sudah dibuat panita Pemira dirubah karena tidak sesuai dengan tata administrasi yang berlaku.

Pihaknya juga menuntut pertanggungjawaban dari DPM Pansus Unila terkait banyaknya kecacatan yang telah terjadi di tubuh Panitia Pemilihan Raya Unila.

Aliansi Mahasiswa Berdaulat juga menuntut Plt Rektor untuk mengeluarkan SK pembatalan Pemira dan mengambil alih proses pemira secara penuh karena Wakil Rektor III dianggap tidak lagi mampu menjalankan tugas.

Selanjutnya, pihaknya menuntut Panitia Pemilihan Raya Unila untuk diganti seluruhnya karena tidak taat pada aturan yang berlaku. (Red)