(pelitaekspress.com) – BANYUMAS – Sepekan berjalannya Pra TMMD Reguler 108 Kodim 0701 Banyumas di Desa Petahunan, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, warung dadakan yang didirikan warga setempat di sejumlah lokasi pengecoran jalan sepanjang 1,8 kilometer lebar 3,75 meter, mulai ramai pembeli.
Salah satunya warung milik Khamriti (33), warga Petahunan RT. 05 RW. 03, yang berdiri mendadak menumpang di ladang milik Karsono, anggota BPD Desa Petahunan, tepatnya di puncak Bukit Munggang, bukit yang dipangkas untuk pembangunan jalan TMMD.
Tampak sejumlah pembeli dimana sebagian adalah anggota Kodim Banyumas, yang melepas lelah saat istirahat kerja di lokasi pekerjaan TMMD tersebut, Minggu (21/6/2020).
Ibu dari dua anak ini, sengaja memilih lokasi ini karena para pembelinya nanti dapat jajan sambal menikmati pemandangan Curug Nangga dari kejauhan.
Dikemukakan Babinsa Petahunan dari Koramil 15 Pekuncen, Serka Eko Budi Wiyono, bahwa lokasi pengecoran jalan, termasuk pembangunan 1 unit jembatan dan 3 unit gorong-gorong untuk menunjang jalan beton, letaknya cukup jauh dari pemukiman warga sehingga keberadaan warung dadakan sangat vital bagi para pekerja yaitu TNI, Polri dan masyarakat.
“Walau di puncak bukit, warung ini akan tambah laris lagi saat anggota Satgas TMMD nanti datang dan mulai bekerja (30/6),” ungkapnya.
Sedikitnya sudah ada 3 warung sederhana seperti milik Khamriti, yang juga menyediakan makanan kecil, gorengan dan minuman kopi maupun teh.
Sementara itu, Parna (47), pemilik warung di Desa Petahunan mengatakan, sudah sekitar dua bulan warung miliknya tutup karena terdampak krisis ekonomi pandemi virus corona.
Ia juga salah satu warga yang cepat membaca peluang dari banyaknya orang yang mulai datang ke desanya, termasuk ratusan anggota Satgas TMMD yang akan tinggal di desanya selama 30 hari.
“Saya akan membuka kembali warung karena mulai banyak orang datang ke desa, sehingga usaha saya dapat bertahan,” ucap Parna.
Pasca TMMD dan jalan cor ke arah Curug Nangga jadi, Parna yakin makin banyak wisatawan yang datang sehingga warga setempat juga dapat mengoptimalkan penjualan gula kristal sebagai oleh-oleh khas dari Petahunan. (Aan)