(pelitaekspres.com) -ASAHAN – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haji Abdul Manan Simatupang (HAMS) Kisaran, dr Kuniady Sebayang terus melakukan gebrakan untuk memajukan rumah sikit.
Hal ini terbukti dengan bertambahnya layanan untuk anak mulai bayi baru lahir yakni NICU (Neonatal Intensive Care Unit) dan PICU (Pediatric Intensive Care Unit) yang telah diresmikan langsung oleh Bupati Asahan, H. Surya pada Desember 2024 lalu.
Sedangkan pada tahun 2025, Dirut RSUD HAMS Kisaran, terus melakukan inovasi dengan adanya penambahan gedung CATH LAB yang mana alatnya akan di hibahkan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
“Hal ini akan mendekatkan jangkauan masyarakat yang membutuhkan penanganan jantung yang sifatnya mendasar. Jadi masyarakat tidak perlu jauh – jauh berobat ke kota besar atau pun ke luar negeri,” terang Kurniady, Senin (4/2/2025).
Selain itu, ada juga penambahan layanan CT-SCan dan Mammografi juga merupakan bantuan hibah dari Kemenkes.
Kalau untuk RSUD HAMS Kisaran, kita sudah banyak melakukan gebrakan untuk memajukannya. Terutama terkait pelayanan terhadap masyarakat, karena kesehatan merupakan salah satu program prioritas Kabupaten Asahan.
“Dengan memberikan layanan yang optimal dan mudah di akses, masyarakat tidak perlu jauh – jauh untuk berobat ke kota besar jika membutuhkan layanan kesehatan jantung, kanker dan penyakit lainnya yang bersifat dasar,” sambungnya.
Lebih lanjut, Kurniady mengatakan, untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan di lingkungan RSUD HAMS Kisaran. Sampah yang di hasilkan tidak ditumpuk di lingkungan rumah sakit, dan dilakukan kerja sama dengan pihak terkait.
“Dismaping itu, untuk sampah yang sifatnya menjadi limbah B3 dan cair, sudah dilakukan kerjasama dengan pihak ketiga,” sebutnya.
Ditambah lagi, RSUD HAMS Kisaran telah berinovasi dalam bidang teknologi layanan melalui Digitalisasi yakni Sistem Informasi Management Rumah Sakit (SIMRS).
Telah banyak dilakukan penambahan dan pembenahan sistem. Sehingga tujuan rumah sakit untuk mengurangi sampah kertas akan tercapai atau dalam istilah “Paperless”.
Bukan hanya itu, untuk tenaga kerja Non ASN RSUD HAMS Kisaran sebanyak 252 orang, BPJSnya sudah ditanggung oleh pihak rumah sakit.
“Dengan pola 4 ,1 dengan rincian empat dari pemberi kerja dan satu dari penerima kerja,” ungkap Kurniady lagi.
Oleh karena itu, dirinya berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan guna memajukan RSUD HAMS Kisaran.
“Saya mohon dukungannya dari semua pihak, untuk bersama – sama memajukan RSUD HAMS Kisaran,” pungkasnya. (Doni)