Tikungan Gibod Pekuncen, Akses Ke Lokasi TMMD Banyumas Perlu Segera Dipasang Guardrail

(pelitaekspress.com) – BANYUMAS – Upaya memajukan potensi wisata Curug Nangga atau air terjun bertingkat tujuh di Desa Petahunan, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yaitu pembangunan akses jalan beton sepanjang 1,8 kilometer lebar 3,75 meter melalui TMMD Reguler 108 Kodim 0701 Banyumas, disambut positif oleh banyak kalangan.

Termasuk sejumlah warga Desa Cikawung, desa di Jalan Nasional Ajibarang-Tegal yang menjadi pintu masuk ke Desa Semedo, Petahunan dan Desa Cibangkong Kecamatan Pekuncen.

Salah satu warga Desa Cikawung yang berharap banyak dari kemajuan obyek wisata tersebut adalah Sugeng Supardi (78), tukang ojek asal Desa Cikawung, RT. 01 RW. 02, Kecamatan Pekuncen.

“Terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten dan TNI yang sedang membangun jalan di desa tetangga saya untuk memajukan Curug Nangga,” ungkapnya mengapresiasi, Senin (22/6/2020).

BACA:   Satgas TMMD Angkut Material Kayu Untuk Pembangunan Gereja

Namun demikian, dengan upaya memajukan Curug Nangga itu, Sugeng berharap dinas terkait juga memikirkan pengamanan para wisatawan yang nanti diyakininya makin banyak setelah jalan TMMD jadi.

Terlebih tak hanya di Petahunan saja, di Desa Cibangkong yang merupakan desa tetangganya, juga terdapat obyek wisata pemandangan alam Kabupaten Banyumas, Purwokerto dan Cilacap, yang dapat dilihat dari puncak bukit di desa ini.

Watukumpul sendiri hanya berjarak 4 menit saja dari Kantor Balai Desa Petahunan. Tempat ini dapat diakses melalui jalur darat dari Jalan Nasional Ajibarang-Tegal melewati ketiga desa tersebut.

Menurutnya, titik jalan yang paling berbahaya dan sering memakan banyak korban menuju Curug Nangga dan Watukumpul adalah Tikungan Gibod, yaitu tikungan yang terletak di tanjakan/turunan ekstrim di Desa Cikawung.

BACA:   TNI Dan Warga Bongkar Atap Rumah Mudadi

Di tikungan ini sudah banyak menelan korban jiwa karena rem blong saat menuruni Desa Semedo, dan rata-rata adalah motor matic.

Terakhir kali korban meninggal masuk jurang sekitar tiga bulan lalu, yaitu sepasang suami istri yang berboncengan sepulang dari Obyek Wisata Watukumpul.

“Pernah kecelakaan menimpa mobil box dimana pengemudi dan penumpangnya meninggal dunia masuk jurang, untuk tahunnya saya lupa,” imbuhnya.

Babinsa Semedo, Koramil 15 Pekuncen, Kodim Banyumas, Serka Joko menyatakan, perlunya pemasangan guardrail di turunan/tanjakan seputaran tikungan gibod untuk mencegah korban jiwa bertambah akibat masuk jurang.

BACA:   Jiwaku Penolong, Polres Lamtim Dan CT ARSA Bantu Fasilitasi Operasi Tumor Untuk Dilan

Ditambahkannya, pada Januari 2020 lalu, Danramil 15 Pekuncen Kapten Infanteri Subandi bersama anggota, melaksanakan pendampingan pengukuran jalan yang rencananya akan dipasang guardrail.

“Saat itu sudah dilakukan survei dan pengukuran oleh pihak terkait yaitu Dishub bersama anggota DPRD Kabupaten Banyumas. Saat itu direncanakan pemasangan guardrail di tiga titik di tanjakan/turunan di Desa Cikawung dan Desa Semedo,” ujarnya.

Sementara disampaikan Dasari (56), Kepala Desa Semedo, seingatnya jumlah korban sampai saat ini mencapai 34 orang, sejak jalan itu bisa dilewati kendaraan bermotor sekitar tahun 2000-an.

Untuk korban kecelakaan luka ringan dan berat sudah tidak terhitung karena tidak pernah tercatat dan dilaporkan, serta terpublikasikan. (Aan)

Loading