(pelitaekspres.com) -BANDARLAMPUNG – Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya dan Daarut Tauhid (DT) Peduli Lampung menggelar Targhib Ramadan bersama Ustaz Derry Sulaiman di Masjid Baitul Ilmi, Rabu (14/4/2021).

Pelaksanaan Targhib Ramadan diikuti mahasiswa, dosen, karyawan, dan masyarakat umum secara tatap muka maupun daring melalui zoom. Dalam kegiatan tersebut juga setiap peserta yang hadir secara tatap muka mengikuti protokol kesehatan Covid-19.

Dalam sambutannya, Rektor IIB Darmajaya, Dr. (Can) Ir. H. Firmansyah Y. Alfian, M.B.A., M.Sc., mengucapkan terima kasih atas kehadiran Ustaz Derry Sulaiman yang berkenan untuk memberikan kuliah umum kepada mahasiswa dan sivitas akademika IIB Darmajaya.

Dia berharap agar dapat mengambil ilmu yang dibagikan oleh Ustaz Derry Sulaiman. “Dalam bulan yang penuh berkah ini juga diharapkan dapat menambah ketakwaan dan keimanan kepada Allah SWT. Pengalaman dan wawasan beliau sangat banyak,” imbuhnya.

Sementara, Derry Sulaiman dalam ceramahnya mengatakan dalam menjalani aktivitas selama di dunia ini harus dilandasi dengan percaya kepada Allah SWT. “Serahkan semua kepada Allah SWT. Apapun yang terjadi merupakan atas kehendak-Nya,” ungkapnya.

Pemilik nama lengkap Deri Guswan Purnomo ini menuturkan bahwa rezeki juga sudah diatur oleh-Nya. “Jadi jangan pernah khawatir atas kekurangan tetapi juga jangan berpasrah dan tetap berusaha. Jangan pernah diri ini merasa hebat dan sombong karena Allah Swt lah yang berhak untuk sombong,” ujarnya.

Tanamkan dalam diri, kata dia, bahwa sebaik-baiknya diri ini masih lebih baik orang lain. “Seburuk-buruk orang lain lebih buruk saya. Ini dilakukan agar terus memperbaiki diri dan berbuat baik kepada siapapun,” tuturnya.

Ustaz kelahiran Padang, Sumatra Barat ini juga mengajak peserta untuk merasakan nikmatnya beribadah. “Bila ingin menikmati luar biasanya beribadah dengan berdiam diri di masjid. Tinggalkan semua urusan dunia dan berdiam di masjid selama tiga hari. Insyaallah akan menjadi tenteram hati,” terangnya.

Menurutnya, sekeras apapun hati manusia bila dibungkus untuk menjalankan amal ibadah maka akan melunak. “Saya lakukan itu mulai tahun 2000 untuk melaksanakan salat berjamaah di masjid selalu. Lebih baik terpaksa masuk surga daripada sukarela masuk neraka,” pungkasnya. (**)