(pelitaekspres.com)- PALEMBANG- Dalam upaya menciptakan inklusi keuangan yang merata di seluruh lapisan masyarakat, perbankan memiliki peran krusial, terutama dalam memberikan akses keuangan bagi kelompok rentan seperti Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta masyarakat pedesaan.
Salah satu institusi keuangan yang berkomitmen terhadap hal ini adalah Bank Mandiri, yang terus berinovasi melalui digitalisasi layanan perbankan guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata.
Menurut Vice President Bank Mandiri Region 2 Palembang Indra Gunawan, Perkembangan teknologi telah membuka peluang bagi sektor perbankan untuk memperluas jangkauan layanannya, termasuk ke daerah-daerah yang sebelumnya sulit dijangkau oleh infrastruktur keuangan konvensional. Bank Mandiri, sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, memanfaatkan digitalisasi sebagai strategi utama untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan perbankan. Kamis (27/02/25)
Salah satu inisiatif yang telah dikembangkan adalah super aplikasi (superapp) Livin’ by Mandiri. Aplikasi ini dirancang untuk memberikan kemudahan akses perbankan bagi nasabah ritel, sementara bagi pelaku usaha, Bank Mandiri menghadirkan aplikasi Livin’ Merchant. Kehadiran aplikasi ini diharapkan dapat menjembatani kesenjangan akses keuangan, terutama bagi UMKM yang masih terbatas dalam memperoleh layanan perbankan konvensional.
Saat ini, jumlah pengguna aktif Livin’ by Mandiri telah mencapai lebih dari 29 juta nasabah, menunjukkan bahwa adopsi digital dalam layanan perbankan semakin meningkat. Sementara itu, sekitar dua juta pelaku UMKM telah bergabung dalam ekosistem Livin’ Merchant, di mana lebih dari 1,2 juta di antaranya berada di wilayah pedesaan. Hal ini menunjukkan bahwa digitalisasi layanan keuangan mampu menembus berbagai lapisan masyarakat, termasuk mereka yang selama ini belum tersentuh oleh layanan perbankan formal.
Kontribusi Perbankan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Rentan
Tidak hanya berperan dalam memperluas akses keuangan, perbankan juga memiliki kontribusi besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat rentan. Salah satu cara yang ditempuh Bank Mandiri adalah melalui penyaluran kredit bagi UMKM, yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
Sepanjang tahun 2024, Bank Mandiri mencatatkan penyaluran pembiayaan UMKM sebesar Rp 135 triliun. Angka ini menunjukkan kenaikan signifikan, mencapai enam kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Dari total kredit tersebut, sebanyak Rp 63,9 triliun disalurkan dalam skema Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang merupakan program pinjaman bersubsidi dari pemerintah untuk membantu UMKM berkembang.
Program KUR ini memberikan kemudahan akses permodalan bagi UMKM dengan bunga yang lebih rendah dibandingkan pinjaman komersial, sehingga memungkinkan mereka untuk mengembangkan usaha tanpa beban finansial yang terlalu besar. Dengan adanya dukungan perbankan seperti ini, UMKM dapat meningkatkan daya saing mereka di pasar, menciptakan lapangan kerja, serta berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Peluang dan Tantangan Digitalisasi Perbankan
Meskipun digitalisasi layanan perbankan telah memberikan banyak manfaat, masih terdapat sejumlah tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah literasi keuangan digital di kalangan masyarakat pedesaan dan UMKM kecil. Tidak semua masyarakat terbiasa dengan teknologi perbankan digital, sehingga diperlukan edukasi dan pendampingan agar mereka dapat memanfaatkan layanan ini secara optimal.
Bank Mandiri sendiri telah melakukan berbagai program edukasi dan sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap layanan perbankan digital. Melalui berbagai pelatihan dan kerja sama dengan komunitas lokal, Bank Mandiri berupaya memastikan bahwa masyarakat tidak hanya memiliki akses terhadap layanan keuangan, tetapi juga mampu menggunakannya dengan bijak untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.
Selain itu, tantangan lain yang dihadapi adalah infrastruktur digital di daerah terpencil yang masih terbatas. Keterbatasan jaringan internet dan ketersediaan perangkat digital menjadi kendala utama dalam penerapan layanan perbankan berbasis teknologi. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah, penyedia layanan internet, serta sektor perbankan menjadi kunci dalam memastikan keberlanjutan inklusi keuangan digital di Indonesia.
Perbankan memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan akses keuangan bagi kelompok rentan, termasuk UMKM dan masyarakat pedesaan. Melalui inovasi digital seperti aplikasi Livin’ by Mandiri dan Livin’ Merchant, Bank Mandiri berhasil menjangkau lebih banyak masyarakat yang sebelumnya belum terlayani oleh layanan perbankan tradisional.
Selain itu, kontribusi perbankan dalam menyalurkan kredit, khususnya melalui skema KUR, menjadi langkah nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, untuk memastikan manfaat digitalisasi perbankan dapat dirasakan secara luas, perlu adanya upaya berkelanjutan dalam meningkatkan literasi keuangan serta memperkuat infrastruktur digital.
Dengan langkah-langkah strategis yang tepat, perbankan dapat terus menjadi motor penggerak inklusi keuangan di Indonesia, sekaligus membantu mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dan berkelanjutan. (dkd)