(pelitaekspsres.com) – NIAS – Pemerintah Kabupaten Nias gelar Sosialisasi Instruksi Bupati Nias Tentang Program Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di Kabupaten Nias Tahun 2024, bertempat di Aula Gido Lantai III Kantor Bupati Nias, Selasa (17/09/2024)
Hadir dalam kegiatan tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Nias, Kepala Bappedalitbang Kabupaten Nias, Kepala Dinas Kesehatan P2KB Kabupaten Nias, Kepala Dinas PKP2LH Kabupaten Nias, Kepala Dinas Sosial PMDP2A Kabupaten Nias, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Nias, Camat se-Kabupaten Nias, Kepala UPTD Puskesmas se-Kabupaten Nias dan Tenaga Sanitasi Lingkungan/Penanggung Jawab Kesehatan Lingkungan di UPTD Puskesmas se-Kabupaten Nias.
Dalam laporanya Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan P2KB Kabupaten Nias, Selekta Etika Gulo, SST menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat tentang perilaku hidup sehat dengan harapan mampu meningkatkan kualitas sanitasi, mempercepat pencapaian desa stop BABS di Wilayah Kabupaten Nias.
Dalam arahannya Bupati Nias yang disampaikan oleh Sekda Kabupaten Nias Samson P. Zai, S.H., M.H., yang membuka acara sosialisasi tersebut, menyampaikan apresiasi dan menyambut baik pelaksanaan pertemuan Sosialisasi Instruksi Bupati Nias Tentang Program Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di Kabupaten Nias Tahun 2024 yang menjadi sebuah wadah untuk menyatukan persepsi dan upaya dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Terangnya
Ia mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk Meningkatkan Perilaku Hidup Sehat, Meningkatkan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan yang Efektif dan Efisien, Memenuhi Kebutuhan Masyarakat akan Pelayanan Kesehatan untuk Mewujudkan Pengembangan serta Pemanfaatan Teknologi Kesehatan yang Berkelanjutan.
Selain itu, Program Stop Buang Air Besar Sembarangan di Kabupaten Nias bertujuan untuk Mempercepat Pencapaian Desa ODF (Open Defecation Free) di Wilayah Kabupaten Nias.
Di sisi lain, penggunaan air dan sarana sanitasi yang tidak aman dan layak dapat menyebabkan terjadinya penyebaran penyakit infeksi berbasis lingkungan seperti Diare, Disentri, Kolera, Hepatitis, Penyakit Kulit dan lain-lain. Kejadian penyakit infeksi sering berulang karena sumber penyakitnya tidak dihilangkan yang dapat menyebabkan gangguan kecukupan gizi kronis untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita. Jika kekurangan asupan gizi kronis terjadi pada ibu hamil dan bayi, maka dapat menyebabkan terjadinya stunting pada anak balita. Resiko terberat dari kejadian stunting yaitu gangguan perkembangan pada otak yang akan menyebabkan rendahnya kemampuan dan fungsi otak.
“Hal ini merupakan ancaman utama pada kualitas manusia Indonesia, yang berdampak terhadap kemampuan daya saing bangsa. Tersedianya akses air minum, sanitasi aman dan layak dapat memberikan kontribusi pada perbaikan status kesehatan, terutama kesehatan perempuan dan anak. Ketersediaan air minum dan sanitasi aman dan layak juga dapat mengurangi tingginya angka kematian bayi balita” Ujar Sekda Kab. Nias
Ia berharap kepada seluruh Camat, Kepala UPTD Puskesmas dan OPD terkait untuk Bekerjasama mencapai target desa ODF sehingga Kabupaten Nias menuju Kabupaten Stop BABS di tahun mendatang, Membentuk tim Tingkat Kabupaten, Kecamatan dan Desa untuk mengidentifikasi permasalahan dan kendala, Merumuskan rencana tindak lanjut yang konkret dan terintegrasi, Sumber niaskab.go.id.(Toro Harefa)