(pelitaekspres.com) – TAMIANG LAYANG- Pemerintah Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, menyelenggarakan Rapat Evaluasi Penanggulangan Kemiskinan yang telah dan sedang dilakukan selama tahun 2024, dan turut dihadiri seluruh Kepala satuan organisasi perangkat daerah (OPD) beserta para camat. Kamis (28/11/2024)
Acara tersebut dipimipin langsung oleh Pj Bupati Barito Timur, Indra Gunawan, dan dihadiri oleh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya.
Dalam sambutannya Pj Bupati Barito Timur, Indra Gunawan, menyampaikan, bahwa kemiskinan masih menjadi tantangan besar yang memerlukan penanganan serius.
Indra menekankan pentingnya langkah-langkah sistematik, terpadu, dan menyeluruh untuk mengurangi beban hidup masyarakat yang kurang mampu.
“Kemiskinan adalah tanggung jawab bersama yang harus kita jawab dengan tindakan nyata,” tegas dia.
Dikatakan, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tren peningkatan jumlah penduduk miskin di Kabupaten Barito Timur. Pada 2022, jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 8.420 jiwa (6,59%), meningkat menjadi 8.590 jiwa (6,63%) pada 2023, dan pada 2024 angka ini naik menjadi 8.740 jiwa (6,66%)
Indra juga mendorong setiap pihak untuk menyusun Rencana Aksi Daerah (RAD) yang fokus pada pemenuhan hak dasar masyarakat, peningkatan pendapatan, serta optimalisasi dana desa dan kelurahan untuk program yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat miskin.
“Kemiskinan bukan hanya soal ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga akses terhadap pekerjaan, pendidikan, dan layanan kesehatan. Ini adalah tanggung jawab bersama yang harus kita jawab dengan tindakan nyata,” katanya.
“Dengan komitmen bersama, kita dapat menciptakan langkah-langkah konkrit yang mampu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Potensi sumber daya alam di Barito Timur harus menjadi modal utama untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan mandiri,” tegasnya.
Indra juga menggarisbawahi perlunya integrasi program penanggulangan kemiskinan agar tepat sasaran. Pendekatan berbasis keluarga diharapkan dapat memberikan dampak nyata, terutama dalam peningkatan kualitas hidup keluarga miskin. Sinergi antara pemerintah daerah, pemerintah desa, dunia usaha, dan kelompok masyarakat disebut sebagai kunci untuk mencapai tujuan ini. (HY)