(pelitaekspres.com) -METRO – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Metro menghapus kekerasan di sekolah melalui disiplin positif. Sosialisasi disiplin positif ini sangat penting untuk meningkatkan komitmen, agar beperan lebih aktif untuk bersama melindungi anak.

Kepala sekolah SMK Negeri 1 Metro, Fahrisya, S.Pd mengatakan, kegiatan ini bertujuan membentuk karakter siswa SMKN 1 Metro baik di lingkungan sekolah dan di luar sekolah untuk merubah pola fikir siswa agar terhindar dari perundungan dan tindak kekerasan di sekolah.

Menurutnya, pemenuhan hak anak harus dilakukan secara holistik agar terwujud anak Indonesia yang terlindungi, sehat fisik dan mental tanpa kekerasan. Guru mempunyai kewenangan yang cukup besar, untuk membentuk anak. Penerapan disiplin positif sebagai budaya mendorong kemampuan anak dalam mengelola perilakunya secara positif dengan membangun nilai kedisiplinan secara mandiri, bukan melalui kekerasan atau hukuman,” tegas Fahrisya.

Lanjut Fahrisya mengatakan, penting bagi saya sebagai Kepala Sekolah, pengawas sekolah, komite sekolah dan guru-guru untuk memahami disiplin positif sehingga dapat membangun pembelajaran dan menciptakan lingkungan sekolah tanpa kekerasan, dan penerapannya harus dilakukan secara konsisten. Sebab anak menghabiskan sebagian besar waktunya di sekolah.

“Yang semua itu kita awali dan kita tanamkan dari diri siswa sendiri yang harus bisa secara perlahan untuk belajar Merubah perilaku dan sikap, Tidak saling pilih-pilih teman, tidak saling mengucilkan, Tidak membeda-bedakan satu sama lain.

“Kemudian, saling menghargai dan tolong menolong, menjadi pendengar yang baik, peka terhadap keadaan, itu awal kecil yang bisa kita lakukan akan tetapi bisa menghasilkan dampak yang baik untuk diri sendiri maupun lingkungan terutama SMK Negeri 1 Metro, dan yang utama selalu terapkan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun),” ujarnya.

Fahrisya menambahkan, adapun program roots SMK Negeri 1 Metro yang di buat dalam kotak perubahan antara lain, memperbaiki penggunaan kata dalam sehari-hari, first Impression yang menyenangkan menghargai lawan bicara, meminimalisir adanya Circle introspeksi diri.

“Selanjutnya, tidak bercanda secara berlebihan, mengurangi penggunaan gadget ketika sedang berinteraksi, berkomunikasi dengan siapa saja tanpa memilih-milih, mengurangi kata-kata kasar ketika berinteraksi, menghargai kekurangan setiap pribadi, menyadari bahwa setiap orang memiliki standar penampilan masing-masing yang menunjukkan ciri khasnya,” tutup Fahrisya.(Pur)