(pelitaekspress.com) – BANYUMAS – Nasrun (52), warga Dukuh Karang Delima RT. 07 RW. 04, Desa Petahunan, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dan juga juru kunci Makam Eyang Gusti Aji atau Panembahan Giri Rahayu, sehingga diharapkannya para peziarah dapat lebih nyaman.

Menurutnya, dengan penataan maka makam tersebut juga akan menjadi tambahan destinasi baru para wisatawan yang akan berkunjung ke Petahunan.

“Dengan penataan tempat dan fasilitasnya maka itu adalah penghormatan kita yang masih hidup kepada Beliau, yang merupakan salah satu tokoh penyebar agama islam di Kabupaten Banyumas,” ungkapnya, Rabu (8/7/2020).

Sementara dijelaskan Sekdes Petahunan, Sukmono (37), bahwa dengan pembangunan akses jalan beton sepanjang 1,8 kilometer dan lebar 3,7 meter yang saat ini dilakukan melalui TMMD Reguler 108 Kodim 0701 Banyumas, Petahunan benar-benar akan menjadi desa wisata dengan sejumlah potensi wisatanya.

“Pemerintah Desa Petahunan bersama masyarakat setempat telah berupaya melakukan pembukaan jalan dari jalan TMMD saat ini menuju Dukuh Karang Delima. Pekerjaan itu dilakukan 4 bulan lalu dengan bantuan excavator,” terangnya.

Dijelaskannya lanjut, walaupun akses dari jalan TMMD sudah terkoneksi ke Karang Delima, namun belum dapat dilalui kendaraan bermotor karena masih terputus dua sungai, yaitu Kali Arus dan Kali Karang Delima, sehingga perlu pembangunan jembatan di atas kedua sungai ini.

Sementara keperluan di lokasi makam adalah pagar keliling, penerangan, penerangan jalan, MCK, mushola, dan renovasi gapura utama. “Selain akan menambah PAD Petahunan, dengan penataan ini juga sebagai upaya memberikan kenyamanan kepada para peziarah yang datang untuk mendoakan Beliau,” tandas Sukmono.

Untuk itulah pihaknya membutuhkan bantuan seluruh pihak untuk pengadaan infrastruktur tersebut. Pasalnya, selain melayakkan Waliyullah ini, juga akan membantu perekonomian masyarakat setempat, termasuk juga bermanfaat bagi umat islam umumnya.

Untuk diketahui, tokoh tersebut meninggal pada 13 Mei 1985, memiliki satu orang istri dan dua orang anak yang juga dimakamkan berdekatan. Makam ini juga pernah dikunjungi mantan Presiden RI kedua yaitu Soeharto, Presiden Abdul Rahman Wahid/Gus Dur, dan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.

Di lokasi makam juga terdapat prasasti/tugu yang dulunya merupakan bekas rumah, juga sanggul petilasan, dan juga tempat penyimpanan pusaka. Itulah salah satu potensi wisata religi yang dimiliki desa wisata tersebut, selain Petilasan Ki Ajar Wirangrong, Curug Nangga, Curug Rinjing, Curug Pengantin, Watu Kumpul, dan Tuk Pengasinan. (Aan)