(pelitaekspress.com) – BONTANG – Beredarnya informasi tentang batalnya pembanguna kilang minyak di Bontang ditanggapi oleh Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni.
Hal itu disampaikannya pada awak media ini usai menghadiri kegiatan Sosialisasi Jaminan Sosial Kematian Bagi ASN Kota Bontang, Rabu (01/07) pagi.
Kata dia, sesuai dengan penyampaian Dirut Mega Proyek Pertamina bahwa dengan pembatalan kerja sama dengan perusahaan migas asal Oman masih akan dicari investor pengganti.
“Disampaikan oleh Dirut Mega Proyek Pertamina Ignatius Tallulembang bahwa kontrak dengan Oman (OOG dengan Pertamina) itu kan berakhir 1 (satu) tahun, harapannya semua BOT (build-operate-transfer untuk proyek kilang Bontang) semua dari Oman tapi tidak jadi, jadi masih dicari investor (pada rapat konferensi 28/06)”,ungkap Neni.
Sambungnya, dalam hal pencarian investor, pemerintah kota Bontang tidak memiliki andil karena hal tersebut merupakan ranah dari Pemerintah Pusat.
“Kita sebagai pemerintah berusaha maksimal menyiapkan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) menyediakan kawasan peruntukan industri kalau yang mencari investor kan pemerintah pusat,”pungkasnya.
Dikutip dari CNBC, PT Pertamina (Persero) memastikan proyek Kilang Bontang batal dikerjakan. Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengaku sudah melakukan evaluasi terhadap daftar pembangunan kilang.
“Kita bangun kilang dan upgrade itu kita hitung lagi. Sebelumnya ada enam kan, empat upgrade dan dua bangun baru. Ini kita koreksi. Kita hanya bangun 1 kilang baru dengan upgrade 4 kilang existing.
Yang baru Tuban. Bontang kita tidak,” kata Nicke Widyawati dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Senin (29/6/20).
Dikatakan pembatalan ini disesuaikan dengan merosotnya permintaan. Kilang Bontang sebelumnya adalah bagian dari enam mega proyek Pertamina yang terdiri dari empat pengembangan kilang eksisting yakni Refinery Development Master Plan (RDMP) serta dua kilang baru Grass Root Refinery (GRR) Tuban dan Bontang.(hp)