(pelitaekspress.com)BANDARLAMPUNGHelm merupakan komponen wajib sekaligus penting bagi pengendara sepeda motor. Fungsinya menjaga keamanan dan keselamatan pada saat terjadi benturan pada kepala pengendara.

Menurut Suroso, Kepala Bengkel AHASS Astra Motor Imam Bonjol mengatakan, kualitas helm juga harus diperhatikan agar benar-benar aman. Jangan sampai membeli helm replika atau helm palsu yang belum tentu terjamin standar keselamatannya. Ada beberapa cara untuk membedakan helm asli dengan helm tiruan atau replika. “Sebenarnya untuk helm asli dan KW biasanya dari quality controlnya sudah jauh berbeda, baik dari bentuk, bahan, dan juga innernya,” kata Suroso.

Suroso juga menjelaskan, untuk saat ini sudah ada helm palsu yang sudah menyerupai aslinya baik dari bentuk dan detail helmnya. Untuk itu pembeli sebaiknya mencari informasi ke dealer motor honda resmi.

“Perbedaan pertama yang bisa dirasakan adalah dari berat helmnya, helm asli pada umumnya memiliki berat yang seimbang dan pas, tidak terlalu berat dan tidak terlalu ringan. Sedangkan helm palsu biasanya terlalu ringan atau terlalu berat dan tidak nyaman saat digunakan. Kedua, biasanya beberapa merek helm terkenal memberikan nomor seri terhadap helm yang dibuatnya” tambah Suroso.

Bisa dilihat dari label di helm ketika membeli di toko, jika ada yang sama berarti helm tersebut palsu. Ketiga, kualitas bahan helm asli biasanya kuat dan kokoh. Dengan cara mengetok helm dengan tangan bisa dapat membedakan helm palsu atau asli. Keempat, periksa kualitas busa dan inner helm.

Bisa dirasakan ketika mencoba memakai helm tersebut busa akan terasa nyaman dan tidak membuat telinga sakit. Terakhir periksa juga panel visor helm, kualitas panel visor atau kaca helm yang asli pasti terbuat dari bahan polycarbonate, bahannya sangat lentur dan tidak mudah untuk pecah.

Sedangkan yang KW pastinya akan terbuat dari bahan akrilik yang sangat rentan pecah. “Kerugian ketika memakai helm palsu yang jelas tidak ada sertifikasinya. Sertifikasi helm itu gunanya untuk menunjukkan helm sudah melalui standar yang telah ditetapkan. Aman digunakan di jalan raya ketika terjadi benturan karena sudah teruji,” tutup Suroso.