(pelitaekspress.com) – PRINGSEWU – Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) SMA/K/MA Kabupaten Pringsewu menyelenggarakan Workshop Bimbingan Profetik. Kegiatan Workshop berlangsung selama 2 hari, tanggal 25 -26 Agustus 2020, bertempat di Aula SMA Negeri 1 Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, Pembukaan workshop berlangsung pada selasa pagi, (25/8/2020).

Selain dihadiri oleh Ketua Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) dan para anggotanya, acara pembukaan ini juga dihadiri oleh kepala sekolah dan para Waka SMAN 1 Pagelaran serta Kepala cabang dinas (Kacabdin) Pendidikan Wilayah II Provinsi Lampung. Ketua MGBK Kabupaten Pringsewu, Dra. Munjiati Sa’adah, M.Pd ketika memberikan pengantar pada acara pembukaan menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada Pihak UAD dan SMAN 1 Pagelaran yang telah memfasilitasi kami semua (MGBK) untuk mengupgrade keilmuan kita.

Saya berpesan kepada kita semua, terutama rekan-rekan MGBK mari kita optimalkan kegiatan ini untuk meng-Upgrde skill atau keterampilan kita semua dalam memberikan layanan  bimbingan dan konseling. Jangan sampai guru BK kerjaannya hanya menasehati saja. Dalam kegiatan ini kita kedatangan pakar bimbingan profetik dengan metode sokratiknya. Dan kita semua akan dilatihkan selama full 2 hari mulai dari asesmen sampai merancang layanan dan evaluasinya. Jangan sampai guru BK melakukan “mal praktik” karena memberikan layanan tidak sesui dengan kebutuhan siswa, atau hanya sekedar memberikan nasihat saja. Itu salah besar, tegasnya.

Jadi yang bisa disebut “mal praktik” bukan hanya dokter yang keliru memberikan obat atau salah dalam tindakan medis. Kita sebagai guru BK jika keliru memberikan layanan juga bisa dikatakan “mal praktik” bahkan efeknya dapat berjangka panjang. Untuk itu sekali lagi, mari kesempatan baik ini kita gunakan sebaik-baiknya, untuk menyerap ilmu sebanyak-banyak sehingga pengetahun dan keerampilan kita bertambah dan kita bisa hadir di dalam relung hati dan jiwa siswa yang kita layani pada nantinya, Kata Munjiati.

Sementara itu, kepala SMAN 1 Pagelaran Sujarwo, S.Pd.,M.Pd dalam sambutannya juga menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kepercayaan UAD memilih tempat di SMAN 1 Pagelaran. Kami memang sedang mempersiapkan proses belajar mengajar secara luring, fasilitas standar protocol covid-19 telah kita siapkan dan telah beberapa kali di tinjau oleh beberapa pihak terkait, seperti puskesmas, pengawas dan kacabdin pendidikan sendiri.

Mudah-mudahan kegiatan workshop ini dapat menjadi pembuka kegiatan tatap muka pada saatnya nanti. Namun demikian, saya juga berharap kita semua disiplin dan patuh pada standar protokol covid-19, cuci tangan, pakai masker dan jaga jarak.

Saya secara pribadi dan kelembagaan mengapresiasi sekali kegiatan ini. Jujur saja, saya ini guru BK yang mendapatkan tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah.

Saya terkadang prihatin juga jika temen-temen guru BK kurang dapat berimprovisasi dalam banyak situasi, terutama pada masa pandemic seperti sekarang ini. Diperlukan banyak keterampilan dan pengetahuan yang memadai memang agar kita dapat memberikan layanan dan pendampingan psikologis kepada siswa pada masa seperti sekarang ini. Meskipun tema workshop kali ini tidak secara spesifik membahas layanan di era pandemic Covid-19, saya berharap nanti juga dapat disinggung agar guru BK tidak terkesan kehilangan peran dalam tanda petik untuk melaksanakan tugas-tugas keprofesionalannya. Sekali lagi, selamat berworkshop dan selamat berbahagia, karena saya yakin semua sudah rindu untuk bertatap muka langsung, meski demikian kita tetap bersabar, menunggu intruksi dan arahan dari dinas terkait dan pihak yang berwenang. Kegiatan ini setidaknya dapat membuat bahagia bapak/ibu semuanya karena dapat menjadi obat rindu tersebut, Ucapnya.

Kacabdin Pendidikan Wilayah II Provinsi Lampung, Drs. Sunardi, M.Pd. sebelum membuka acara secara resmi menyampaikan pesan kepada peserta kiranya dapat mengikuti kegiatan workshop dengan semangat dan antusias, karena ini kesempatan langka. Coba difikirkan, ada 100 an guru BK karena kegiatan ini mesti mengedepankan standar protocol covid-19 secara ketat maka dibatasi 30 orang saja, dan bapak ibu diutus dari sekolah masing-masing untuk menyerap ilmu pada kegiatan ini. Ditambah pembicaranya Doktor Bidang Bimbingan dan Konseling seperti yang disampaikan ketua MGBK tadi, sempurna ini, Imbuhnya.

Saya juga baca temanya sangat menarik ini, menguatkan karakter siswa melalui bimbingan profetik. Bagi saya, istilah bimbingan profetik ini sesuatu yang baru. Saya tadi sempatkan browsing sejenak, tanya mbah google kalo tidak keliru ini berkaitan dengan keteladanan atau nilai-nilai kenabian. Saya kira hal ini tidak hanya bermanfaat dalam kapasitas ibu/bapak sebagai guru BK, tetapi dalam konteks pribadi dan keluarga ilmu ini sangat dekat untuk kita aplikasikan. Untuk itu sekali lagi, saya mengapresiasi kegiatan ini dan mengucapkan banyak terimakasih kepada Pak Doktor Hardi sebagai Dosen UAD Yogyakarta berkenan untuk berbagi ilmu kepada guru-guru kami. Semoga ada keberkahan disana, sehingga cita-cita besar bangsa ini untuk mewujudkan bangsa yang berkarakter dapat terwujud, Tegasnya.

Di sela-sela kegiatan, Dr. Hardi Santosa, M.Pd., sebaga Nara Sumber ketika diwawancarai menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bagian pengabdian kepada  masyarakat. Sebagai akademisi, kita dituntut untuk melaksanakan tridarma dan jika di Perguruan Tinggi Muhammadiyah kita melaksanakan caturdarma. Selain melaksanakan Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian kita Juga ada Aktivitas Al Islam Kemuhammadiyahan. Jadi memang ada tanggung jawab moral dan tanggung jawab akademik untuk bersama-masa mendidik bangsa ini. Salah satunya melalui aktivitas pengabdian masyarakat seperti yang sekarang ini sedang dilaksanakan.

Dr. Hardi Santosa, menambahkan bahwa cita-cita besar yang termaktub dalam UU Sisdiknas No 20/2003 terutamanya pasal 3 tentang Tujuan Utuh Pendidikan Nasional sesungguhnya juga sejalan dengan visi dan misi UAD. Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta memiliki tagline Moral and Intelectual Integrity. Kita ingin para Dahlan Muda tidak hanya mengedepankan intelektual, tetapi kecerdasan intelektual itu terintegrasi dalam perilaku yang bermoral dan berintegritas. Sebagimana yang telah diteladankan oleh Kyai Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah. Dan kami biasa menyebut mahasiswa dengan sebutan Dahlan Muda. Harapannya Kyai Dahlan juga dapat menjadi salah satu role model bagi mahasiswa dan sivitas akademika UAD.

Saya senang dan bahagia  dapat berbagi dan  belajar bersama  dengan 30 orang guru BK dari 30 sekolah SMA/K/MA di Kabupaten Pringsewu. Pringsewu adalah kota kelahiran saya, saya kira ini menjadi bagian keterpanggilan jiwa saya juga. Makanya kalo ada yang mau kuliah ke UAD tidak perlu khawatir, ada orang pringsewu disana juga. Apalagi materi yang saya sampaikan juga merupakan hasil perenungan yang cukup mendalam, karena merupakan hasil penelitian disertasi saya selama 3 tahun. Dan yang saya pahami salah satu pertanggung jawaban ilmu itu adalah dengan jalan menyampaikan kepada orang lain. Saya mencoba memberikan alternatif dan tambahan keterampilan teman-teman guru BK melalui layanan bimbingan profetik melalui metode sokratik. Jika ada 30 orang guru dari 30 sekolah dan nantinya dipraktikan untuk membimbing siswa disekolah, para siswa juga mendapatkan kebermanfaatannya, semoga hal ini dapat menjadi bagian amal jariyah dari 3 amalan yang Allah Swt., janjikan, Tutup Hardi.  (Aan)