(pelitaekspress.com)-LAMTENG-Sebanyak 23 makam yang berada di dalam rumah salah satu warga Kampung Totokaton, Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng) dibongkar. Pasalnya,
makam tersebut berdiri sejak dua tahun lalu dan diduga sebagai aliran sesat penganut kepercayaan kerukunan keluarga asma Allah.

Dibongkarnya makam tersebut di saksikan oleh, Kapolsek Punggur Iptu Amshar, Camat Punggur Priyadi, Kakam Totokaton Subagio dan Kepala KUA Punggur Haryanto serta di saksikan oleh beberapa warga dusun Kampung setempat, Senin (06 Juli 2020).

Kepala Kampung (Kakam) Kampung Totokaton Subagio mengatakan, bahwa pembongkaran makam tersebut merupakan kesepakatan antara pihak Kampung dan juga pemilik. Menurutnya, warga setempat merasa resah dengan adanya makam yang diduga aliran sesat, terlebih makam tersebut berada di dalam rumah salah satu warga.

“Alhamdulillah, kata Subagio, kami selaku aparatur Kampung mengucapkan terima kasih kepada Pak Mardiono yang telah kembali ke jalannya tanpa ada paksaan dari pihak-pihak lain, semoga beliau selalu diberikan hidayah dan petunjuk dari Allah,” harapnya.

Hal senada di katakan Camat Punggur Priyadi, S.I.P, M,M., mengapresiasi keputusan yang diambil oleh Mardiono sebagai pemilik makam tersebut. Sebab, hal itu tidak semudah orang membalikan telapak tangan untuk dapat kembali ke jalan yang benar.

“Tentunya saya selaku pimpinan di Kecamatan ini sangat mengapresiasi keputusan yang di buat pak Mardiono, sebab tidak mudah kita meluluhkan hatinya untuk dapat kembali ke jalan Allah SWT. Namun berkat kerja keras dan usaha pendekatan kita kepada yang bersangkutan, ternyata tidak sia-sia. “Saya berharap, beliau selalu di berikan hidayah oleh Allah SWT,” pungkasnya.

Saat di konfermasi awak Media, Mardiono pemilik dan juga salah satu jamaah kerukunan keluarga asma Allah menyatakan, terima kasih kepada seluruh pihak terkait yang telah membantu menyadarkan dirinya untuk dapat kembali ke jalan Allah SWT. Serta meminta maaf kepada warga yang merasa terganggu dengan adanya makam dan aktifitas yang berada di rumahnya selama ini.

“Sebelumnya, saya ucapkan terimaksih kepada pak Camat dan pak Kakam serta seluruh unsur yang telah membantu saya untuk bisa kembali ke jalan Allah SWT. “Saya juga mohon maaf kepada warga yang mungkin selama ini merasa terganggu dengan aktifitas yang ada di sini,” ujarnya.

Lanjut Mardiono menyadari, bahwa selama ini telah melakukan kesalahan tanpa dia sadari, dan dirinya juga telah mengiklaskan pembongkaran beberapa makam yang ada di kediamannya.

“Saya harap, masyarakat dapat menerima dan memaafkan saya atas apa yang telah saya perbuat selama ini dan saya iklas dengan pembongkaran makam-makam tersebut, dimana pembongkaran ini adalah inisiatif tanpa adanya paksan orang lain. Dan saya juga berjanji akan selalu berada di jalan Allah SWT,” ungkapnya.

Sementara itu, untuk meyakinkan bahwa pemilik sekaligus penganut yang di duga kepercayaan aliran sesat tersebut telah kembali ke jalan Allah SWT, maka Kepala KUA Punggur Haryanto serta di saksikan oleh beberapa warga menuntun Mardiono untuk mengucapkan dua kalima sahadat. (Pur)