Bupati Kepulauan Yapen Sambut Kunjungan Kerja Anggota DPR RI Yan Permenas Mandenas

(pelitaekspres.com) –SERUI- Pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen menyambut kunjungan kerja Anggota Komisi XIII DPR RI Daerah Pemilihan Papua, Bapak Yan Permenas Mandenas, di Kota Serui, Rabu (25/6/2025).

Kunjungan kerja tersebut diterima langsung oleh Bupati Kepulauan Yapen, Bapak Benyamin Arisoy, didampingi Ketua DPRK Kepulauan Yapen Bapak Ebzon Sembai, jajaran Forkopimda, para Anggota DPRK, pimpinan OPD, tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi, unsur pemuda dan perempuan, serta organisasi masyarakat sipil dan LSM di Gedung Silas Papare Serui.

Turut hadir mendampingi Bapak Yan Permenas Mandenas, Wakil Bupati Biak Numfor, Bapak Jimmy Kapisa, bersama rombongan.

Dalam sambutannya, Bupati Benyamin Arisoy menyampaikan terima kasih atas kehadiran Bapak Yan Mandenas, dan menyampaikan sejumlah isu strategis yang menjadi perhatian pemerintah daerah dan masyarakat Kepulauan Yapen, antara lain:

  1. Dukungan terhadap Pembentukan Provinsi Papua Utara

Pemerintah Daerah bersama tokoh-tokoh masyarakat Saireri mendukung penuh terbentuknya Provinsi Papua Utara sebagai bentuk pemekaran yang dapat mempercepat pelayanan dan pembangunan.

“Akses dari Serui ke Jayapura sangat terbatas. Kami berharap perjuangan pemekaran dapat kembali dimasukkan dalam agenda nasional,” ujar Bupati.

  1. Keterbatasan Infrastruktur

Pemerintah daerah menyampaikan bahwa pembangunan jalan dan jembatan serta konektivitas antarpulau masih terbatas. Penundaan beberapa program infrastruktur akibat kebijakan efisiensi anggaran menjadi tantangan yang serius.

  1. Penanganan Bencana Alam

Sejumlah titik di wilayah Kepulauan Yapen mengalami banjir dan longsor akibat curah hujan tinggi sejak Januari hingga Juni 2025. Bupati meminta dukungan dari BNPB dan kementerian teknis lainnya untuk penanganan cepat dan rehabilitasi pascabencana.

Menanggapi berbagai aspirasi tersebut, Anggota DPR RI Komisi XIII dari Fraksi Gerindra, Bapak Yan Permenas Mandenas, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen atas sambutan dan komunikasi terbuka yang terjalin. Ia menyatakan komitmennya untuk mengawal dan memperjuangkan aspirasi masyarakat Papua, termasuk dari wilayah Saireri.

Kunjungan kerja ini, kata Mandenas, merupakan rangkaian dari agenda reses anggota DPR RI yang sebelumnya juga dilaksanakan di Kabupaten Biak Numfor dan Supiori pada Senin–Selasa, 24 Juni 2025.

Dalam kunjungannya, Mandenas menyoroti tantangan keterbatasan anggaran yang dihadapi pemerintah pusat pasca pandemi COVID-19, namun menegaskan bahwa pelayanan publik harus tetap berjalan.

“Saat ini APBN kita mencapai Rp3.000 triliun per tahun. Namun, setelah efisiensi fiskal, hanya sekitar Rp750 triliun yang tersedia fleksibel. Sisanya, Rp2.250 triliun, tetap diprioritaskan untuk pelayanan publik,” jelas Mandenas.

Ia juga menjelaskan bahwa meskipun terjadi efisiensi besar-besaran dalam belanja barang dan modal, Kementerian Sosial, Kementerian Pendidikan, dan Kementerian Kesehatan tetap mendapatkan porsi anggaran yang besar karena berhubungan langsung dengan masyarakat.

“Sektor-sektor pelayanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan sosial tetap menjadi prioritas. Ini penting untuk menjamin kesinambungan pelayanan publik di daerah, termasuk Papua,” imbuhnya.

Dalam kaitan dengan aspirasi dari Kepulauan Yapen, Mandenas menyatakan siap mendorong percepatan pembentukan Provinsi Papua Utara di parlemen serta mengawal langsung permohonan terkait infrastruktur dan penanganan bencana ke kementerian teknis.

“Kami siap memfasilitasi dan mengawal komunikasi Pemda dengan Kementerian Dalam Negeri, PUPR, dan BNPB. Aspirasi dari masyarakat adalah amanah yang harus kami perjuangkan bersama,” tegasnya.

Kunjungan kerja ini menjadi bagian dari pelaksanaan fungsi pengawasan, penyerapan aspirasi, dan penguatan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen berharap melalui kunjungan ini, pembangunan di wilayah kepulauan dapat terus dipercepat dengan dukungan kebijakan nasional yang berpihak pada daerah-daerah tertinggal, terluar, dan kepulauan.(GM)

Tinggalkan Balasan