(pelitaekspres.com) – JAKARTA – Astra Financial Talks merupakan bentuk dukungan terhadap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meningkatkan literasi keuangan. Astra Financial Talks diselenggarakan di Main Booth Astra Financial Hall 7. Acara ini membahas topik menarik seputar layanan keuangan yang sejalan dengan visi perusahaan untuk menjadi mitra keuangan bagi kesejahteraan Indonesia.

23 Juli 2024, Aplikasi digital dapat membantu dalam pengelolaan keuangan pribadi dan bisnis secara lebih efisien. Astra Financial, melalui sejumlah produk digitalnya seperti Astrapay, Maucash, dan Bank Saqu, berperan sebagai solusi dalam pemenuhan kebutuhan finansial masyarakat.

Hal ini dibahas dalam acara Astra Financial Talks 2024 bertajuk “Cerdas Kelola Keuangan: Lifestyle dan Bisnis dengan Aplikasi Digital”. Melalui tema ini, Astra Financial mengajak masyarakat menggunakan teknologi digital secara cerdas dalam mengelola keuangan dan membuat keputusan finansial yang bijaksana.

Acara ini juga merupakan dukungan Astra Financial terhadap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meningkatkan literasi keuangan mencapai 65% dan inklusi keuangan 93% pada 2027. Astra Financial Talks diselenggarakan di Main Booth Astra Financial di Hall 7 Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten.

Kegiatan ini terbagi menjadi tiga sesi. Dua sesi lainnya akan digelar pada Rabu (24/7) dan Kamis (25/7). Hadir dalam sesi pertama pada Senin (22/7) adalah Chief Marketing Officer (CMO) Maucash, Indra Suryawan; Chief Digital Business Officer Bank Saqu, Angela Lew Dermawan; dan Vice President Partnership AstraPay, Karnanda Kurniardhi.

Indra Suryawan mengatakan, “Melalui partisipasi kami di GIIAS 2024, Maucash berkomitmen menyediakan solusi finansial yang dapat membantu pebisnis mengembangkan usaha mereka. Hal ini sejalan dengan upaya kami untuk meningkatkan inklusi keuangan agar masyarakat dapat mencapai tujuan keuangan mereka dengan lebih cepat, tepat, namun tetap aman.”

Hingga 12 Juli 2024, total jumlah penyelenggara fintech peer-to-peer lending atau fintech lending yang berizin dan diawasi OJK adalah sebanyak 98 perusahaan, salah satunya adalah Maucash. Tantangan bagi Maucash dan fintech berizin lainnya adalah keberadaan ratusan fintech ilegal yang harus diwaspadai.

Sebagai upaya meningkatkan literasi keuangan, Maucash menghimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam menggunakan fintech ilegal. Fintech ilegal memiliki ciri-ciri seperti persyaratan yang mudah, proses pinjaman yang tidak transparan, tidak menyediakan layanan pengaduan, dan alamat kantor yang tidak jelas.

Untuk menghindarinya, pastikan fintech yang dipilih terdaftar dan memiliki izin dari OJK, hindari penawaran yang terlalu menggiurkan, dan perhatikan dengan teliti semua syarat dan ketentuan yang tercantum dalam perjanjian pinjaman. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, masyarakat Indonesia dapat terhindar dari jerat utang dan praktik-praktik yang merugikan.

Adapun AstraPay menyediakan aplikasi yang dirancang dengan antarmuka yang mudah digunakan. Hal ini memungkinkan pengguna untuk belajar mengelola keuangan mereka melalui fitur-fitur praktis seperti pencatatan pengeluaran, perencanaan anggaran, dan pembayaran tagihan. Platform yang memudahkan transaksi sehari-hari ini meliputi pembelian pulsa dan pembayaran listrik.

“AstraPay berkomitmen meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia melalui program layanan yang mudah diakses dan dimengerti. Menggunakan AstraPay dalam kegiatan sehari-hari mempermudah kontrol aliran uang, dari membayar tagihan hingga berinvestasi, sehingga masyarakat dapat membuat keputusan keuangan yang lebih bijak dan mencapai tujuan finansial mereka,” ujar Karnanda Kurniardhi.

Angela Lew Dermawan menjelaskan bahwa Bank Saqu menyadari fenomena masyarakat Indonesia yang kesulitan untuk menabung, meskipun tetap mengeluarkan uang. Fenomena ini disebut dissaving, yaitu kondisi ketika individu membelanjakan uang melebihi pendapatan sehingga terpaksa menggunakan tabungan atau berhutang.

“Dalam kesempatan ini, Bank Saqu ingin mengajak masyarakat untuk dapat mengelola keuangan dengan baik. Kami mengajak masyarakat untuk mengembalikan kebiasaan menabung menjadi lebih menyenangkan lewat fitur menabung otomatis. Mengalokasikan sebagian penghasilan untuk tabungan memiliki berbagai manfaat, seperti mengatur keuangan dengan lebih bijak, melatih disiplin dan hemat, serta membangun dana darurat untuk mengatasi kebutuhan tak terduga,” kata Angela.

Pada GIIAS 2024, Bank Saqu menawarkan kesempatan kepada pengunjung pameran untuk memiliki mobil impian dengan membangun kebiasaan menabung yang konsisten melalui fitur Tabungmatic dari Bank Saqu serta deposito melalui fitur Busposito.

Astra Financial percaya bahwa literasi keuangan adalah kunci untuk mencapai stabilitas dan kesejahteraan finansial. Melalui diskusi inspiratif yang melibatkan unit bisnis Astra Financial ini, diharapkan perusahaan dapat memberikan kontribusi nyata yang sejalan dengan program OJK dalam meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan untuk mencapai kesejahteraan keuangan masyarakat.

Tentang Astra Financial

Astra Financial adalah brand dari divisi jasa keuangan PT Astra International Tbk, dengan total aset sebesar Rp 192,6 triliun per 31 Maret 2024. Astra Financial telah melayani lebih dari 31,2 juta pelanggan yang didukung oleh lebih dari 22 ribu karyawan dan 912 jaringan di seluruh nusantara.

Astra Financial mengelola 14 entitas bisnis di 8 industri, di antaranya Pembiayaan (FIFGROUP, ACC, TAF, SANF, dan KAF), Asuransi (Asuransi Astra dan Astra Life), Perbankan (Bank Jasa Jakarta), Uang Elektronik (AstraPay), Teknologi Finansial (Maucash), Digital Ventura (Moxa dan SEVA), Modal Ventura (Astra Ventura), dan Dana Pensiun (Dana Pensiun Astra).

Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi situs kami di www.astrafinancial.co.id atau hubungi [email protected]. (*)

Tinggalkan Balasan