(pelitaekspress.com)-BANYUMAS– Di era yang serba digital seperti saat ini, bahkan pendaftaran dan pendataan sekolah menggunakan sistem on line, masih ada saja sejumlah desa di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang kesulitan mendapatkan jaringan seluler.
Salah satunya yakni desa yang menjadi sasaran TMMD Reguler 108 Kodim 0701 Banyumas, Desa Petahunan, Kecamatan Pekuncen. Desa yang mempunyai ketinggian 420 mdpl ini sudah mulai dibangun infrastrukturnya, yaitu jalan beton sepanjang 1,8 kilo meter lebar 3,75 meter sebagai Jalan Usaha Tani (JUT) dan juga akses utama kendaraan bermotor menuju Obyek Wisata Curug Nangga.
Dengan dimaksimalkannya potensi air terjun tingkat tujuh yang menjadi objek wisata andalan Desa Petahunan ini, masyarakat berharap adanya pemasangan instalasi jaringan seluler demi kemajuan desa dan objek wisata tersebut sehingga berdampak bagi kesejahteraan masyarakat majemuk.
Kesulitan serupa juga terjadi di desa tetangganya yaitu Desa Semedo, desa sebelum Petahunan jika diakses dari Jalan Nasional Tegal-Ajibarang melalui Desa Cikawung.
Desa yang berketinggian antara 350-400 mdpl ini dikelilingi perbukitan yakni Bukit Igir Karas, Gunung Cau dan Bukit Jojok Tiga. Wajar jika masyarakat setempat juga berharap mendapatkan sinyal.
Disampaikan Babinsa Semedo, Koramil 15 Pekuncen, Serka Joko, jika instalasi jaringan seluler yaitu Tower BTS yang telah didirikan tahun 2013 lalu di Dukuh Karang Pucung RT. 02 RW. 04, Desa Semedo beroperasi, maka selain Semedo, Desa Petahunan juga akan mendapatkan sinyal.
“Selama ini masyarakat Desa Semedo dan Petahunan harus mencari sinyal jika hendak berkomunikasi, dan hanya di tempat-tempat tertentu. Sekarang semua serba online tapi sinyal sudah,” ucap Babinsa, Rabu (24/6/2020).
Ditambahkannya, memang beberapa rumah terdekat yang berjarak 50-100 meter dari tower ini takut akan dampak petir, namun ribuan KK di desa-desa di sekitarnya akan mendapatkan dampak positifnya, termasuk pihak desa dalam memberikan pelayanan pembuatan KTP dan KK dengan sistem online.
“Bisa dipastikan jika ada anak-anak Petahunan dan Semedo ngumpul bermain ponsel, disitu adalah spot dengan sinyal cukup bagus,” tandasnya.
Dengan adanya wabah covid-19 sehingga anak-anak sekolah diliburkan maka juga berimbas pada sistem belajar online sehingga mereka harus mencari sinyal di spot-spot tertentu yang minim dan terkadang hilang.
Sementara disampaikan pemilik lahan yang disewa provider, Sunaryo (55), warga RT/RW. 01, Dukuh Gunung Cau, Desa Semedo, menyatakan bahwa sudah beberapa kali di survey dari dinas terkait namun sampai sekarang belum ada tindak lanjut.
“Kemungkinan masalah perizinan bagi pihak providernya atau hal lain saya kurang begitu paham,” ujarnya.
Sedangkan Kepala DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu) Kabupaten Banyumas, Amrin Ma’ruf, S.Sos, M.Si, saat dimintai tanggapan hari ini oleh Babinsa Semedo saat menghadiri operasi masker serentak di wilayah Kecamatan Pekuncen, mengatakan akan membantu upaya perizinan pihak provider Tower BTS asal Narogong, Bekasi itu.
“Kalau itu milik Pemda pasti sudah terpasang dari dulu. Akan kita bantu tindak lanjuti segera keluhan masyarakat dua desa melalui Babinsa,” ungkap mantan Camat Pekuncen yang menjabat 2 tahun dan digantikan pada 2019 lalu, dan juga pemrakarsa jalan TMMD Reguler menuju Curug Nangga.
Tampak foto Babinsa Semedo dan Sunaryo, berada di bawah tower dengan pemandangan semak belukar di dalam pagar tower. (Aan)
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.