Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso usai membuka pelatihan petugas sensus Pertanian ST 2023.

 

(pelitaekspres.com) –BLITAR- Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso secara langsung membuka  kegiatan Pelatihan Petugas Sensus Pertanian 2023 (ST2023) di kantor Bupati Blitar di jalan Kusuma Bangsa Kanigoro pada Senin (22/05/2023)

Selain Wabup Rahmat Santoso hadir juga dalam kegiatan tersebut, kepala BPS Kabupaten Blitar Wahyu Purnamahadi beserta seluruh jajaran Asisten, Staf Ahli dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar, Camat se Kabupaten Blitar, Peserta petugas sensus pertanian, serta tamu undangan.

Saya menyampaikan terima kasih kepada bapak/ibu yang sudah hadir pada kegiatan hari ini, karena kegiatan ini sangat penting, guna kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani, sehingga diperlukan sensus pertanian,” ucap Wabup Rahmat.

Sesuai Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1997 tentang statistik, penyelenggaraan sensus dilakukan setiap 10 tahun sekali, termasuk Sensus Pertanian pada setiap tahun berakhiran angka 3.

Lanjut Wabup Rahmat menyampaikan, sensus Pertanian ini merupakan sensus yang bertujuan antara lain untuk mendapatkan data statistik pertanian yang lengkap dan akurat. Supaya diperoleh gambaran yang jelas tentang struktur pertanian di Indonesia.

“Kedepan sensus pertanian juga dapat digunakan sebagai data dasar untuk memperbaiki perkiraan produksi tanaman pangan, holtikultura, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan, termasuk juga populasi pohon atau ternak yang diperoleh dari survei-survei pertanian rutin.  Menuju ST 2023,” tegas Rahmat.

Sekedar  di ketahui bersama  Kabupaten Blitar merupakan daerah agraris, sekitar 80% penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Luasan Kawasan Pertanian Berkelanjutan ditetapkan sekitar 37 ribu hektar, Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan kurang lebih 35 ribu Hektar dan Lahan Cadangan Pertanian Pangan Berkelanjutan seluas 2,5 ribu hektar.

“Saya berharap dengan adanya kegiatan Sensus Pertanian yang akan diselenggarakan pada tanggal 1 Juni sampai 31 Juli 2023 mendatang  pastikan datanya akurat, komprehensif  sehingga bisa dimanfaatkan sebagai perbaikan data penerima pupuk bersubsidi,” pungkasnya.

Terakir  dalam pidatonya Wabup Rahmat berharap, kegiatan ini bisa melahirkan  petani milenial dimana pada Tahun 2023  Menteri Pertanian ingin mencetak 2,5 juta petani milenial melalui sensus Pertanian ini, merupakan sensus pertanian ketujuh sejak kali pertama dilakukan tahun 1963 silam dengan harapan lancar, sukses dalam catatan Pertanian Indonesia. (Kmf/mst).