Erma Dwi Puspitasari, selaku sutradara menyampaikan, pertunjukan ini merupakan salah satu rangkaian program Bio Fiction Festival 2024 oleh Teater Satu dan Badan Bahasa Kemendikbud RI.

“Pementasan ini mengangkat kisah tentang Ratna Indraswari, seorang sastrawan nasional yang sangat inspiratif, terutama karena perjuangannya melawan perasaan rendah diri dan putus asa karena tubuhnya yang cacat sejak berumur sepuluh tahun” ujarnya.

Proses persiapan pementasan dilakukan selama tiga bulan, mulai dari olah tubuh, olah vocal, bedah naskah, casting, dan rehearsal. Para pementas juga berusaha untuk berkenalan dan memasuki Ratna dan sejumlah karakter yang berdampak dalam hidupnya, sehingga saat berdialog, aktor-aktor sudah menjelma sebagai tokoh dalam naskah.

Ketua Umum UKMBS UNILA, Ahmad Mustaffa Purnama, menyambut positif program ini sebagai upaya untuk membangun ekosistem teater dan sastra di Lampung.

“Ini program yang ditunggu-tunggu. Di Lampung sendiri masih sangat jarang diadakan peristiwa teater, kita masih sepi pertunjukan teater. Semoga upaya ini ada manfaat besar untuk menghidupkan teater dan sastra di Lampung,” jelasnya.

Selanjutnya, Menurut Lentera Dzulqarnain, sebagai pimpinan produksi, Bio Fiction Festival 2024 ini merupakan salah satu upaya untuk mengenalkan tokoh-tokoh sastra Indonesia kepada masyarakat, terutama gen z, karena kurangnya pengenalan yang lebih mendalam terhadap tokoh-tokoh sastra Indonesia di sekolah.

Dengan diadakannya pementasan teater ini, diharapkan akan menginspirasi masyarakat melalui kisah hidup tokoh-tokoh tersebut, serta semakin memantik kesadaran pihak-pihak lain untuk mewujudkan ide-ide serupa guna memperkenalkan tokoh-tokoh sastra Indonesia. [Rilis]

Tinggalkan Balasan