(pelitaekspress.com)- BANYUMAS– Desa Petahunan adalah sebuah desa di Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang saat ini dilakukan pembangunan skala besar oleh TNI Kodim 0701 Banyumas bersama lintas sektoral dan sejumlah pihak melalui TMMD Reguler 108 Banyumas.

Desa yang mempunyai ketinggian 420 mdpl, suhu harian rata-rata 23 °c, dan curah hujan rata-rata 2.000-5.000 mm/tahun ini, dapat diakses melalui 3 jalur darat yaitu melalui Desa Cikawung-Desa Semedo, melalui Desa Karangkemiri Kecamatan Pekuncen, serta dari Desa Kedungurang Kecamatan Gumelar.

Terdiri dari 2 dusun yaitu dusun I yang memiliki 2 pedukuhan/grumbul (Semingkir dan Petahunan) dengan 3 RW dan 17 RT. Sedangkan dusun II terdiri dari 5 pedukuhan (Karang Delima, Pringtali, Curug Nangga, Kalimangir, dan Petahunan), dengan 2 RW dan 12 RT.

Luas wilayah mencapai 481,5 hektar, dimana 20 % merupakan lahan tidak produktif. Dari luas tersebut, 93 hektar merupakan sawah tadah hujan, 131,3 hektar berupa tegalan/ladang, 20 hektar pekarangan, 40,7 hektar pemukiman, dan lainnya adalah 129,3 hektar.

Desa ini juga berdampingan dengan Hutan Lindung milik Perhutani Banyumas Barat. Juga terdapat hutan milik masyarakat adat seluas kurang lebih 30 hektar dengan hasil kurang lebih 70 m³/tahun, yang ditanami melinjo, cengkeh, kapulaga, kelapa yang menghasilkan 4 ton gula kristal/tahun, serta bambu 5.000 batang/tahun.

Dengan luas lahan pertanian tersebut tak heran jika profesi mayoritas penduduknya adalah petani kebun/sawah dan buruh tani.

Untuk profesi lainnya meliputi petani penderes 1.475 orang, 144 orang wiraswasta, 2 orang PNS, 9 orang tenaga pengajar, 270 orang pelajar/mahasiswa, 411 orang karyawan swasta yang banyak merantau, 9 orang sopir angkutan, serta 1.345 orang tidak bekerja dengan 116 orang merupakan pengangguran.

Selain bertani dan berkebun, mayoritas masyarakat juga memelihara ayam kampung dan kambing.

Jumlah penduduk 4.652 jiwa tahun 2020, dari 1.548 KK dan kepadatan penduduknya mencapai 500 jiwa/kilometer². Laki-laki 2.359 jiwa sedangkan perempuan 2.293 jiwa.

Semua beragama islam dan memiliki 5 bangunan masjid dan 32 mushola. Pendidikan bervariasi namun tercatat sebanyak 67 orang merupakan lulusan SMK dan 60 orang perguruan tinggi.

Orbitasi dari Kantor Kecamatan Kesesi 4,4 kilometer 8 menit, ke pusat pemerintahan kabupaten 25,2 kilometer 46 menit, dari Kodim Banyumas 24,3 kilometer 43 menit, dan dari bandara terdekat yaitu Bandara Tunggul Wulung, Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap 38,8 kilometer dalam waktu 58 menit.

Untuk alat kontrasepsi KB yang paling diminati usia subur (18-25) dan usia produkti (28-40) adalah implan 309 orang dan suntik 254 orang. Sedangkan sisanya adalah 38 orang memakai IUD, 35 orang memakai Pil KB, 4 orang KB MOP, dan 6 orang MOW.

Petahunan memiliki potensi wisata Curug Nangga (curug bertingkat tujuh), dan Curug Cermin. Dengan dibangunnya akses jalan berupa rabat beton sepanjang 1,8 kilometer dan lebar 3,75 meter dari Dukuh Sumingkir, Petahunan, menuju OW Curug Nangga, diharapkan akan menjadikan income baru bagi masyarakat di sektor pariwisata melalui penjualan kerajinan rumah tangga gula kristal dan hasil bumi.

Pun dari pertaniannya, jalan beton juga merupakan Jalan Usaha Tani (JUT) menuju perkebunan dan persawahan terasering warga.

Kepala Desa adalah Rohmat Fadli (42), Babinsa Serka Eko Budi Wiyono (Koramil 15 Pekuncen), dan Bhabinkamtibmas Brigadir Fifian Aji.

Untuk diketahui, selain jalan, TMMD Reguler juga sedang membangun sasaran fisik lainnya untuk menunjang pengawetan beton, yakni talud, 3 unit gorong-gorong dengan lebar 80 centimeter tinggi 1 meter dengan panjang 6 meter, 4 meter, dan 4 meter dan juga membangun 1 unit jembatan sepanjang 6 meter dengan lebar 2,3 meter.

Dengan dipublikasikannya statistik yang bersumber dari data desa ini melalui media sosial yang mendukung TMMD Reguler 108 Kodim 0701 Banyumas ini, diharapkan akan memberikan gambaran tentang kondisi geografis dan demografis Petahunan yang sangat minim di medsos sehingga potensi desa dan masyarakatnya dikenal umum demi kesejahteraan kedepannya. (Aan)