(pelitaekspres.com) -PALEMBANG – Ketua DPRD Kota Palembang Zainal Abidin didampingi Dua Wakil Ketua DPRD Kota Palembang Adzanu Getar Nusantara, RM. Yusuf Indra Kesuma dan Anggota Komisi II M. Akbar Alfaro, menerima kunjungan puluhan ulama dari berbagai pimpinan majelis taklim di kota Palembang yang dikoordinir oleh Habib Mahdi Muhammad Syahab. Bertempat di ruang Bamus Lantai dua, Kamis (30/6/22).
Pertemuan ini sebagai tindak lanjut atas aksi Aliansi Masyarakat Anti Maksiat (Amanat) tanggal 29/6/2022 yang lalu dan atas promo penistaan agama oleh manajemen Holywing dengan menggunakan nama Muhammad sebagai promo minuman beralkohol.
Zainal Abidin menyambut baik dan menyampaikan ucapan selamat datang kepada para ulama dan terima kasih atas kunjungannya untuk menyampaikan aspirasi kepada DPRD Kota Palembang terkait keberadaan Holywing Bar di kota Palembang yang meresahkan masyarakat Palembang bahkan nasional.
Wakil ketua DPRD kota Palembang Adzanu Getar Nusantara dalam sambutan pembukanya menyampaikan rasa syukur atas kehadiran para ulama yang terus mengawal nilai-nilai islam di Kota Palembang yang mempunyai take line Palembang Emas Darussalam.
Adzanu menambahkan kehadiran para Ustadz, Ulama dan Habaib memberikan motivasi kepada DPRD dalam kaitan isu SARA dan penistaan agama oleh Holywing yang meresahkan masyarakat. Untuk itu kami minta pencerahan, langkah dan tindakan yang akan diambil sebagai sikap DPRD Kota Palembang, ungkapnya.
Ustadz Habib Mahdi dalam Muqodimahnya menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada Ketua DPRD Kota Palembang beserta jajarannya atas waktu dan kesempatannya bisa memenuhi kunjungan para ulama untuk menyampaikan aspirasi nya kepada wakil rakyat. Selanjutnya Habib Mahdi memperkenalkan satu persatu dari puluhan orang ulama yang hadir dalam rombongannya.
Dalam ulasannya Habib Mahdi menyampaikan Holywing dan Cafe-cafe sejenisnya hendaknya menjadi perhatian serius DPRD Kota Palembang. Masyarakat Kota Palembang yang 90℅ muslim dengan slogan Palembang Emas Darussalam hal ini tidak mendapat perhatian tentu sangat miris.
Habib Mahdi menyampaikan sebelum kasus Holywing menistakan agama para ulama sudah audiensi ke Walikota Palembang dan sangat disayangkan pemkot tidak dilibatkan dalam hal perizinan yang langsung dari pusat, untuk itu mohon dikaji.
Perda Miras, Mikol dan lain sebagainya yang pernah ada mohon untuk ditegakkan agar anak cucu kita terhindar dari mabok-mabokkan begitupun pejabatnya maupun masyarakat kota Palembang secara luas.
Holywing adalah satu dari banyak tempat yang sejenis di kota Palembang mohon untuk di tutup, bukan di tutup sementara, kata Habib Mahdi.
Secara bergantian beberapa ustadz menyampaikan aspirasi nya, pada dasarnya meminta kepada pemerintah kota Palembang dengan OPD terkait untuk menutup tempat-tempat maksiat, transaksi miras, mikol di cafe-cafe dan prostitusi yang marak bahkan di jalanan kota Palembang pada waktu malam hari, hal itu harus ditindak tegas karena merusak generasi penerus bangsa.
DPRD dan pemerintah kota Palembang punya regulasinya, sedangkan ulama hanya sebagai pemberi nasihat tidak bisa mengambil tindakan menutup, menghentikan kegiatan tersebut, ungkap salah satu ulama.
Holywing sudah melanggar dan melukai, bukan sekedar menghina Nabi Muhammad, malah syari’at yang dilarang oleh Nabi Muhammad justru disandikan oleh pengelola Holywing, untuk itu Holywing harus tutup permanen bukan sementara, pungkas Habib Mahdi.
Ketua DPRD Kota Palembang Zainal Abidin menanggapi dari aspirasi yang disampaikan oleh para ulama dari berbagai pimpinan majelis taklim beliau menyampaikan bahwa hari Jum’at 1/7/2022 DPRD Kota Palembang melalui Komisi II telah memanggil manajemen Holywing Palembang beserta para OPD Pemkot Palembang yang terkait dalam perizinan atas beroperasi nya Holywing Bar di kota Palembang.
Hal tersebut dibenarkan oleh anggota Komisi II DPRD Kota Palembang M. Akbar Alfaro yang hadir pada pertemuan tersebut. Akbar Alfaro juga menyampaikan sudah ada upaya antisipasi mengurangi peredaran miras di cafe-cafe di kota Palembang dengan menaikkan pajak minuman sebesar 40℅ agar pembeli merasa berat.
Tampak hadir dalam audiensi dengan pimpinan DPRD Kota Palembang Ustadz Kemas Muhammad Ali, Pengasuh Majelis Zikir Asmaaul Husna Sumatera Selatan, para Ustaz, Ulama, dan para habaib.
Mengakhiri acara audiensi dan untuk memperoleh berkah dalam pertemuan tersebut ditutup dengan pembacaan do’a yang dipimpin oleh Ky. H. M. Nurdin Mansyur. (Adv)