(pelitaekspres.com) -BANDAR LAMPUNG — Staf Ahli bidang Kemasyarakatan & SDM, Intizam, menjadi Pembina Apel Mingguan di lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Lampung, di Lapangan Korpri, Senin (23/12/24).
Pj. Gubernur Lampung dalam sambutan yang disampaikan oleh Staf Ahli bidang Kemasyarakatan & SDM, Intizam, mengungkapkan bahwa Provinsi Lampung memiliki banyak potensi dan peluang investasi terutama yang bersumber dari alam seperti Pantai, Laut, Hasil Bumi dan Hasil Pertanian.
Tahun lalu, produksi komoditas Padi di Provinsi Lampung menduduki urutan ke-6 nasional dengan total produksi mencapai 2,76 juta ton, sedangkan komoditas Ubi Kayu secara konsisten Provinsi Lampung menjadi yang tertinggi se-Indonesia dengan jumlah produksi mencapai lebih dari 8 juta ton.
Beberapa komoditas tanaman pangan lainnya seperti Jagung, Kedelai, Kacang Tanah, Kacang Hijau, dan Ubi Jalar merupakan Komoditas Unggulan di Provinsi Lampung yang produksinya menempati 10 Besar Nasional.
Oleh karenanya, selain menjadi Lumbung Pangan, komoditas-komoditas unggulan tersebut juga merupakan Peluang dan Potensi bagi Investasi di Sektor Hilirisasi Komoditas Pertanian yang tentunya akan memberi Nilai Tambah dan multiplier effect yang positif bagi perekonomian di Provinsi Lampung.
Selain Sektor Pertanian, kata Pj. Gubernur, Provinsi Lampung juga memiliki potensi untuk pengembangan sumber energi terbarukan (renewable energy) seperti Panas Bumi dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di beberapa wilayah Lampung.
Disamping itu, pada sektor pariwisata juga tak kalah unggul, baik pariwisata alam seperti pegunungan dan pantai yang indah di sepanjang pesisir Provinsi Lampung, juga keragaman produk-produk ekonomi kreatif seperti Tapis dan Batik Lampung.
Pj. Gubernur selanjutnya menyebutkan, Realisasi Investasi di Provinsi Lampung sampai dengan saat ini telah mencapai 7,34 Trilyun dari target tahun 2024 sebesar 12,96 Trilyun. Investasi pada tahun ini masih didominasi oleh Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) yaitu mencapai 5,44 Trilyun sedangkan Penanam Modal Asing (PMA) sebesar 1,89 Trilyun. Adapun Realisasi Investasi ini telah berhasil menyerap 31.527 orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan 19 orang Tenaga Kerja Asing (TKA).
Saat ini seluruh Perizinan Berusaha telah beralih ke sistem Online Single Submission – Risk based Approach (OSS-RBA). Melalui sistem OSS-RBA ini, para investor dapat mengajukan Perizinan Berusaha secara online tanpa harus melewati berbagai tahapan yang rumit.
Menurut Pj. Gubernur, hal ini dapat mengurangi birokrasi serta meningkatkan efisiensi, sehingga dapat mempercepat Proses Investasi dari mulai Perencanaan Bisnis hingga Implementasi Proyek.
Pj. Gubernur mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Lampung berkomitmen untuk terus melakukan Reformasi Regulasi dan mempermudah Proses Perizinan guna menciptakan lingkungan bisnis yang lebih Ramah Investasi.
“Saya mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun Lampung menjadi Pusat Investasi yang menarik, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi. Mari kita jalin kerjasama yang kuat, berbagi visi, dan bekerja bersama demi kemajuan bersama,” ujar Pj. Gubernur.(Red)