(pelitaekspres.com) –BUNTOK – Debit air sungai Barito semakin meningkat imbas dari tingginya intensitas hujan yang mengguyur sebagian wilayah Kalimantan Tengah, terutama di Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito dalam beberapa minggu terakhir.
Hal ini mengakibatkan kiriman air dari hulu sungai Barito membuat banjir di Kabupaten Barito Selatan (Barsel) semakin meluas. Luapan air sungai Barito sampai menyebabkan akses Jalan Buntok – Palangka Raya.
Tepatnya di Desa Lembeng dan Kalahein, Kecamatan Dusun Selatan tidak bisa dilewati oleh kendaraan roda dua maupun roda empat, karena terendam banjir setinggi kurang lebih 1 meter atau seukuran pinggang orang dewasa, sehingga mengakibatkan arus lalulintas pun terhenti dan mengalami antrean panjang.
Menyikapi hal tersebut Pj. Bupati Barsel, H. Deddy Winarwan sudah mengintruksikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dr. Ita Minarni untuk segera berkoordinasi dengan pihak Balai Jalan Provinsi Kalimantan Tengah.
Sehingga dapat segera dilakulan tinndakan penanganan sementara, agar Jalan tersebut dapat dilalui masyarakat dan arus lalulintas bisa lancar.
“Sesuai intruksi Pj. Bupati dalam rapat tadi, kita akan segera berkoordinsi dengan pihak Balai untuk mencari solusi yang terbaik biar Jalan itu tidak sampai terputus,” ujar Dr. Ita Minrani kepada wartawan usai Rapat Koordinasi (Rakor) penetapan status tanggap bencana banjir selesai di Aula Setda, Senin (22/01/2024).
Ia menerangkan, dikarenakan Jalan tersebut ranahnya Balai Provinsi yang menanganinya, Dinas PUPR Barsel akan melakukan tindakan preventif untuk penangangan sementara, namun tetap sesuai dengan aturan yang berlaku.
Setelah, lanjutnya, ditetapkannya status tanggap darurat, Dinas PUPR Barsel akan segera berkoordinasi dengan PPK Balai Provinsi untuk tindak lanjutnya seperti apa, apakah mereka atau pemerintah daerah setempat yang menangani Jalan tersebut.
“Karena bukan diranah kita, jadi kita harus minta izin dulu kepada mereka sebelum melakukan penanganan itu,” terang wanita yang akrab disapa ibu Ita itu.
Ia mengatakan, pada intinya pemerintah daerah melalui Dinas PUPR akan tetap menangani Jalan tersebut seandainya pihak Balai terlalu lama menindaklanjuti permalsalahan itu, sebab, Jalan tersebut merupakan akses utama yang di lalui masyarakat di Kabupaten Barsel dan daerah sekitarnya menuju Kota Palangka Raya.
Ia menambahkan, maka dari itu perlu dilakukan pengawasan dan perbaikan/pemeliharaan, apabila ada Jalan ataupun jembatan yang mengalami kerusakan yang parah maupun tidak, baik akibat banjir atau bencana alam lainnya, yang menyebabkan Jalan dan jembatan itu tidak bisa dilalui oleh masyarakat.
“Kami berharap kepada seluruh masyarakat baik di Desa maupun di Kelurahan, terutama kepada Kepala Desa dan Lurah yang wilayahnya terdampak banjir untuk selalu aktif melaporkan kondisi wilayahnya masing-masing ke intansi terkait, agar pemerintah daerah segera menindaklajutinya, mudah-mudahan bencana banjir di daerah kita ini lekas berlalu, sehingga kegiatan masyarakat bisa kembali normal,” kata Dr. Ita Minarni. (Rin).