(pelitaekspres.com) –INDRALAYA- Universitas Sriwijaya (Unsri) kembali mencatatkan prestasi akademik dengan mengukuhkan dua guru besar baru di awal tahun 2025. Pengukuhan ini didasarkan pada Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi tertanggal 1 Desember 2024 yang ditandatangani oleh Menteri Satryo Sumantri Brodjonegoro. Dua akademisi yang resmi menyandang gelar profesor adalah Prof. Dr. Farida R. Wargadalem, M.Si dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan serta Prof. Dr. Muslim, S.Pi., M.Si dari Fakultas Pertanian.

Prosesi pengukuhan berlangsung di Aula Fakultas Ekonomi Unsri, Indralaya, pada Jumat (21/2/2025), dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, civitas akademika, serta tamu undangan. Dalam sambutannya, Rektor Universitas Sriwijaya, Prof. Dr. Taufiq Marwa, S.E., M.Si., menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian ini.

“Dengan bertambahnya dua guru besar ini, kini Unsri memiliki 126 guru besar aktif yang tersebar di berbagai fakultas. Ini merupakan pencapaian yang membanggakan sekaligus membahagiakan bagi institusi kita. Semoga target 10 persen guru besar dari total jumlah dosen di Unsri dapat tercapai pada tahun ini,” ujar Rektor.

Ia menambahkan bahwa saat ini Unsri memiliki sekitar 1.300 dosen, di mana 130 di antaranya telah menyandang gelar akademik profesor. Upaya peningkatan jumlah guru besar terus dilakukan dengan berbagai dukungan, termasuk penyederhanaan proses administratif bagi dosen yang sedang dalam tahap penilaian.

“Kami sangat berharap agar semakin banyak dosen yang dapat mencapai jabatan akademik tertinggi ini. Saat ini, terdapat beberapa dosen yang tengah dalam proses penilaian, dan satu di antaranya sudah memenuhi persyaratan administrasi dengan baik. Mudah-mudahan dalam waktu dekat, jumlah guru besar di Unsri akan terus bertambah,” tambahnya.

Guru Besar: Jabatan Akademik Tertinggi yang Penuh Tantangan

Rektor Unsri menegaskan bahwa untuk mencapai gelar guru besar bukanlah hal yang mudah. Prosesnya melibatkan berbagai tahapan serta persyaratan yang ketat, mulai dari penelitian, publikasi ilmiah, hingga pengabdian kepada masyarakat.

“Guru besar adalah jabatan akademik tertinggi bagi dosen di perguruan tinggi. Perjalanan untuk mencapainya bukanlah sesuatu yang sederhana, namun bukan pula sesuatu yang mustahil. Dengan kesungguhan, kerja keras, dan dedikasi, dua rekan kita yang dikukuhkan hari ini telah berhasil melalui semua tantangan tersebut. Ini menjadi bukti bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika dilakukan dengan tekad yang kuat,” paparnya.

Seiring meningkatnya jumlah guru besar di Unsri dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, Rektor berharap pencapaian ini dapat menjadi motivasi bagi dosen lain untuk terus berkembang.

“Kami ingin menjadikan ini sebagai semangat baru bagi para dosen lain di Unsri. Potensi dan kualitas akademik yang kita miliki sangat besar. Oleh karena itu, mari kita saling membantu dan mendorong agar semakin banyak dosen yang mampu mencapai gelar profesor,” harapnya.

Dukungan Civitas Akademika dalam Mewujudkan Visi PTNBH

Dalam kesempatan tersebut, Rektor juga mengajak seluruh civitas akademika Unsri untuk bersinergi dalam membangun institusi yang lebih baik. Terlebih, saat ini Universitas Sriwijaya telah berstatus sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH), yang menuntut kemandirian lebih besar dalam pengelolaan akademik dan keuangan.

“Sebagai PTNBH, kita dituntut untuk lebih mandiri dan inovatif dalam mengembangkan institusi. Oleh karena itu, saya sangat berharap dukungan dari seluruh pihak, baik dosen, mahasiswa, maupun tenaga kependidikan, agar Unsri dapat terus berkembang dan bersaing di tingkat nasional maupun internasional,” tutupnya.

Pengukuhan dua guru besar ini menjadi momentum penting bagi Universitas Sriwijaya dalam memperkuat komitmennya terhadap peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Dengan semangat kebersamaan dan dedikasi tinggi, harapan untuk mencapai target peningkatan jumlah guru besar dalam waktu dekat semakin terbuka lebar.(ril/dkd)

 

Tinggalkan Balasan