Pemkab Yapen Gelar Penulisan Sejarah Lokal Masuknya Injil di Marau dan Manawi

(pelitaekspres.com) –SERUI- Pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menggelar kegiatan Penulisan Sejarah Lokal bertemakan Masuknya Injil Tuhan di Marau dan Manawi. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari (23-25 Juni 2025), yang dipusatkan di Ballroom Hotel Kelapa Dua, Serui.

Acara resmi dibuka oleh Asisten II Sekda Kabupaten Kepulauan Yapen, Oktovianus Ayorbaba, yang hadir mewakili Bupati Benyamin Arisoy, ditandai dengan penabuhan tifa sebagai simbol dimulainya kegiatan.

Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Ketua II DPRK Kepulauan Yapen, Djorge D. Logianto, bersama Anggota DPRK Ayub Rawai, Kepala Bidang SMA Krisnawati Djatmika, perwakilan Dewan Adat Suku Kabupaten Kepulauan Yapen, tim penulis, Akademisi serta narasumber dari Jemaat GKI Solagrasia Marau dan Jemaat GKI Simon Petrus Manawi, serta tamu undangan lainnya.

Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten II, Bupati Benyamin Arisoy menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan penulisan sejarah lokal ini. Menurutnya, sejarah bukan sekadar cerita masa lalu, tetapi merupakan identitas dan jati diri suatu bangsa maupun daerah.

“Melalui sejarah, kita belajar memahami budaya, perjuangan para leluhur, dan nilai-nilai luhur yang membentuk kehidupan masyarakat kita. Oleh sebab itu, penyusunan sejarah lokal seperti ini adalah langkah strategis dalam merekam jejak perjalanan masyarakat di Kepulauan Yapen,” ujar Asisten II Setda Kepulauan Yapen saat memberikan sambutan pada Senin (23/6/2025).

Lebih lanjut, Bupati mengingatkan pentingnya pendokumentasian sejarah secara tertulis agar tidak hanya menjadi cerita lisan yang bisa hilang ditelan waktu.

“Kalau tidak kita dokumentasikan dengan baik, maka sejarah hanya tinggal di bibir mulut, tidak bisa dipertanggungjawabkan, dan akan terjadi tarik menarik klaim di kemudian hari,” tambahnya.

Kegiatan ini diikuti oleh 20 peserta dari dua jemaat yang sedang menulis sejarah: Jemaat GKI Solagrasia Marau dan Jemaat GKI Maranatha Manawi. Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Yapen, Bob Maikel Matui, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari realisasi program kerja tahun anggaran 2025.

“Penulisan sejarah lokal ini difokuskan pada sejarah religi, yang berakar dari keberadaan gereja-gereja di Marau dan Manawi, termasuk kaitannya dengan konteks sosial dan pemerintahan setempat. Harapan kami, hasil dari kegiatan ini akan diterbitkan dalam bentuk buku sejarah lokal,” jelas Bob Matui.

Ia juga menambahkan bahwa program serupa telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya, antara lain penulisan sejarah berdirinya Kabupaten Kepulauan Yapen pada tahun 2023 dan sejarah landasan udara pertama di Babo 2 Kaboena, Distrik – Yawakukat, pada tahun 2024.

Pemerintah daerah berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti di Marau dan Manawi, tetapi menjadi awal dari gerakan kolektif penulisan sejarah lokal di kampung-kampung lain di wilayah Yapen.

“Mari kita menulis dengan jujur, menggali dengan serius, dan menyusun sejarah lokal ini sebagai warisan yang memperkuat rasa tanggung jawab, kebanggaan, dan jati diri kita di Tanah Papua,” pungkas Asisten II menutup sambutan.

Tinggalkan Balasan