(pelitaekspres.com) -INDRAMAYU- Pemerintah Kabupaten Indramayu melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) melakukan pembinaan dan sosialisasi UMK Goes to Export yang bertempat di Hotel Prima Indramayu, Kamis (04/07/2024).
Dengan tema Membangun Kemampuan dan Keterampilan dalam Berbisnis Ekspor di Era Digital, kegiatan tersebut diharapkan dapat memberdayakan UMK agar lebih siap dalam menghadapi tantangan pasar internasional.
Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh Sekda Indramayu Aep Surahman yang mewakili Bupati Indramayu Hj. Nina Agustina, Kadis Perijinan Dadang Oce Iskandar, Pinca BJB Indramayu Asep Wahyu Ismail, Plt Dinas Tenaga kerja, Kadis Dinkes dr H.Wawan Ridwan, dan Para pelaku UMKM se Indramayu.
Bupati Indramayu Hj. Nina Agustina melalui Sekretaris Daerah Aep Surahman menjelaskan, sampai saat ini Pemkab Indramayu telah mengeluarkan Nomor Induk Berusaha (NIB) kepada 74.970 pelaku UMK. Namun, dari jumlah tersebut hanya beberapa saja yang dapat tembus ekspor terutama di sektor perikanan. Bupati Indramayu berharap, dengan adanya pembinaan dan sosialisasi ini, dapat memberikan ilmu berharga bagi semua pelaku pengusaha yang hadir untuk bisa menembus pasar ekspor.
” Alhamdulillah pemerintah daerah, ibu bupati sudah melaksanakan pembinaan untuk UMKM Goes to Export dan tentunya juga, UMKM ini kita bisa lihat kebelakang pada saat kejadian 2019 kita di landa COVID hanya UMKM yang bertahan, dan tentuna juga dalam kondisi normal kaya sekarang harus lebih bertahan dan berkembang.
Mudah – mudahan nanti bisa bermanfaat buat masyarakat kabupaten Indramayu.” Ujar Aep Surahman
Kepala DPMPTSP Kabupaten Indramayu, Dadang Oce Iskandar menjelaskan pelaksanaan kegiatan tersebut terdapat 120 pelaku UMK, terdiri dari pengrajin ekonomi kreatif dan perwakilan kuliner.
Pembinaan tersebut difokuskan pada prospek sebelum mencapai tujuan akhir yaitu ekspor produk. Harus memperhatikan segala hal yang menjadi panduan dalam pelaksanaanya agar perjalanan menuju ekspor tidak ada kendala.
“Berdagang di pasar internasional sangat berbeda dengan domestik. Maka dari itu, pelaku UMK harus selalu siap beradaptasi dengan perubahan pasar. Sehingga UMK Indramayu dapat memenuhi standar dan persyaratan ekspor, dan dapat bersaing secara global,” Tutur Dadang Oce Iskandar
Sementara itu Vivi Suparmiati, salah satu pengrajin kreatif Macrame yang hadir di acara pembinaan dan sosialisasi UMK Goes to Export tersebut merasa pengetahuan tentang prosedur dan regulasi eksportnya meningkat.
“Setelah mengikuti pembinaan dan sosialisasi ini, saya selaku pelaku UMKM lebih memahami bagaimana proses eksport berjalan mulai dari persiapan dokumen hingga pengiriman barang. Semoga ada dukungan berkelanjutan dari penyelenggara pelatihan ini agar bisa membantu jika menghadapi tantangan di lapangan nanti.” Ungkap Vivi Suparmiati.( Wira Hadiyono )