(pelitaekspres.com) -METRO- Walikota Metro memimpin Rapat Koordinasi Percepatan Penanganan Banjir di Kota Metro yang berlangsung di Guest House Walikota Metro, Selasa (25/10/2022).

Asisten II Pemerintahan Kota Metro Yerri Ehwan, melaporkan bahwa kegiatan rapat yang diadakan hari ini merupakan langkah-langkah percepatan penanganan banjir di Kota Metro, terkhusus yang terjadi pada tanggal 23 Oktober 2022 malam.

“Akibat curah hujan yang tinggi, menyebabkan genangan air dibeberapa lokasi di Kota Metro, baik yang sudah pernah terjadi sebelumnya, maupun yang belum pernah terjadi,” ujarnya.

Lanjutnya, Yerri menjelaskan berdasarkan data sementara yang masuk dari 5 Kecamatan di Kota Metro ada beberapa titik lokasi yang terkena dampak banjir yaitu di Kecamatan Metro Utara sebanyak 3 Lokasi, Kecamatan Metro Selatan 4 Lokasi, Kecamatan Metro Timur 8 Lokasi, Kecamatan Metro Pusat 14 Lokasi, dan Kecamatan Metro Barat 9 Lokasi.

Menanggapi hal tersebut,  Walikota Metro Wahdi mengingatkan pentingnya memahami misi kelima  yang tertuang dalam RPJMD 2021-2026, yang berisikan tentang peningkatan kuantitas  dan kualitas infrastruktur fisik secara efektif dan efisien, dengan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

“Tentu kita sudah memahami secara garis besar apa yang disebut sebagai lingkungan, kawasan, pelengkapan dasar dalam proses pembangunan yang tentunya outcome besarnya adalah kesejahteraan. Maka penting sekali saya kira memahami hal ini dengan berdasar kepada kondisi Kota Metro yang ada saat ini, “ungkapnya.

Dalam pemaparannya saat rapat berlangsung, Wahdi menekankan perlunya gotong-royong dan kolaborasi dalam menyelesaikan permasalahan dan melakukan pembangunan secara keseluruhan, baik sumberdaya manusia, lingkungan dan infrastruktur.

Walikota Metro juga menegaskan, kepada Camat dan Lurah yang hadir, perlunya kehati-hatian dalam memberikan perizinan dengan memperhatikan misi kelima yang sudah tertuang dalam RPJMD terkait komponen infrastruktur.

“RPJMD tahun 2022 dalam pembangunan harus lebih mengutamakan hal-hal yang berskala prioritas dan penting untuk percepatan pembangunan, yang ditargetkan selesai tahun 2024. Hal ini dengan mengedepankan prinsip ketahanan bencana, perubahan-perubahan yang terjadi akibat struktur hunian, peningkatan infrastruktur, dan teknologi,” kata Wahdi.

Terlebih dari itu, Wahdi juga mengingatkan kepada Camat dan Lurah tentang pentingnya menguasai teritorial wilayah, serta mempelajari permasalahan yang ada mulai dari permasalahan banjir, maupun iklim. Maka perlu adanya identifikasi,  I-talking sistem, asesmen untuk selanjutnya dilakukan tindakan berdasarkan rekomendasi yang telah diberikan.

“Untuk Dinas PUTR, Dinas Perhubungan, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman dan Dinas Lingkungan Hidup, untuk melakukan aksi cepat terhadap titik-titik irigasi-irigasi dan infrastruktur yang perlu dilakukan perbaikan,” ucapnya.

Sementara itu, Wakil Walikota Metro Qomaru Zaman, menambahkan beberapa point yang perlu diperhatikan dan dilakukan OPD di Kota Metro, terkait beberapa permasalahan yang ada lingkungan, seperti pohon-pohon dan kabel listrik yang dapat menimbukan bahaya bagi penduduk maupun lalulintas di Kota Metro.

Qomaru menilai, perlu dilakukannya penugasan dan penjadwalan memonitoring dalam penanganan banjir yang terjadi dibeberapa titik rawan sehingga eksekusi dapat dilakukan secara cepat.

“Dengan begitu, perlunya woro-woro yang dilakukan oleh camat, lurah, dan pamong  ketika hujan, dengan melakukan antisipasi  baik melalui telepon, berita kepada masyarakat, “ucap Qomaru.

Dalam penyampaiannya, Qomaru juga mengatakan bahwa pemerintah telah berupaya secara maksimal dalam waktu yang cepat, untuk mengatasi permasalahan yang ada dimasyarakat.

“Termasuk rapat yang dilakukan hari ini adalah untuk mempertajam tindakan kita sebagai Pemerintah Kota Metro dalam memberikan warna dan layanan terhadap masyarakat, “bebernya. (ADV)