Gebyar ecobrik merupakan program yang diadakan Paguyuban KSE. Sebelum kegiatan, diadakan sosialisasi dan edukasi mengenai sampak plastik sekaligus pembuatan ecobrik di SD 1 Negeri Kampung Baru, sejak sebulan lalu.

Acara dimulai pada pukul 09.00 wib secara serentak pada 35 titik kegiatan di seluruh Indonesia, meliputi 10 titik berlokasi di SD Negeri 1 Kampung Baru.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Hengky Poerwowidagdo, selaku Sekretaris I dan Chief Operating Officer Yayasan Karya Salemba Empat dan dimeriahkan warga SD Negeri 1 Kampung Baru.

Acara ini diikuti siswa tingkat 4, 5, dan 6 SD Negeri 1 Kampung Baru. Dalam pelaksanaannya, para siswa dibagi dalam beberapa kelompok, lalu masing-masing siswa diharuskan membuat empat ecobrik dan akan memanfaatkan ecobrik tersebut menjadi barang berguna.

Ketua pelaksana gebyar ecobrick Miko Nugroho menjelaskan, yayasan karya salemba bergerak di bidang masyarakat, tepatnya mengabdi di masyarakat. Program gebyar ecobrick merupakan bentuk nyata dari pengabdian tim kepada masyarakat khususnya SD dalam pengelolaan sampah melalui metode ecobrick.

“Yayasan kami Karya Salemba Empat memang bergerak di bidang masyarakat. Kami biasanya melakukan kegiatan ini di lingkungan masyarakat, namun kali ini kami mencoba SD sebagai wadah sosialisasi pengelolaan sampah,” ungkap Miko.

Ia juga menambahkan, latar belakang diadakannya program ecobrick lantaran maraknya sampah plastik di lingkungan sekolah hasil pembuangan dari konsumsi para siswa. Maka itu KSE berusaha menyosialisasikan pengelolaan sampah agar ke depannya tidak menjadi masalah bagi lingkungan sekitar.

Melalui program gebyar ecobrick diharapkan pemanfaatan sampak plastik menjadi barang nilai guna dapat berkelanjutan dan menjadi media edukasi bagi sekolah-sekolah lain. (Red)

Tinggalkan Balasan