(pelitaekspress.com) – BANYUMAS – Itulah yang disampaikan Sukmono (37), Sekretaris Desa atau Carik Desa Petahunan, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, saat memimpin warganya melakukan lembur malam bersama Satgas TMMD Reguler 108 Banyumas, di lokasi pengecoran jalan di Bukit Munggang, di desanya. Jumat (3/7/2020).

Bukan tanpa alasan, jalan yang sedang dilakukan betonisasi itu awalnya adalah jalan setapak dan hanya menuju kebun atau ladang warga setempat, dan itupun hanya pemilik lahan yang melewatinya.

Masuknya TMMD Reguler yang memangkas perbukitan Munggang selebar 4,5 meter untuk dijadikan jalan beton selebar 3,7 meter dan panjangnya 1,8 kilometer, jelas mengganggu aktivitas makhluk astral di lokasi tersebut.

“Dulu, saat siang hanya petani pemilik lahan atau buruh tani yang menggarap lahan saja yang berada di beberapa lokasi pengecoran jalan. Kini, dengan banyaknya TNI dan warga yang lembur malam dan ditambah penerangan lampu LED, pastinya mahluk halus terganggu,” candanya.

Ditambahkannya, selain petani pemilik dan buruh tani penggarap lahan, aktivitas di lokasi itu dulunya adalah kuli panggul pengangkut hasil panen, dengan ongkos Rp. 15-20 ribu per karung, sekali angkut dan tergantung jarak.

Sekedar diketahui, lembur malam tersebut merupakan lembur yang kedua di pelaksanaan TMMD Reguler di hari keempat. Tujuannya adalah untuk menambah panjang jalan antara 15-17 meter, dimana siangnya antara 45-50 meter.

Progres terbaru adalah 506 meter dari total panjang 1.838 meter, berarti masih tersisa pekerjaan 1.332 meter, dengan sisa waktu 25 hari efektif TMMD. (Aan)