(pelitaekspres.com) –YAPEN- Hujan deras yang mengguyur sejak Rabu malam hingga Kamis pagi menyebabkan longsor hebat di Kampung Matembu, Distrik Anotaurei, Kabupaten Kepulauan Yapen. Dampak paling parah terjadi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Matembu dan Yapan, di mana lima makam dilaporkan rusak berat. Sebagian bahkan terbawa arus sungai yang meluap akibat banjir.
Menanggapi bencana tersebut, Wakil Bupati Kepulauan Yapen, Roi Palunga, bersama sejumlah pejabat daerah turun langsung ke lokasi kejadian. Turut mendampingi Kepala Pelaksana BPBD Kepulauan Yapen, Drs. Jhon Muai; Kepala Dinas PUPR, Jumirto Dwi Bongga; serta Anggota DPRK, Satik Warmetan. Mereka melakukan peninjauan kerusakan sekaligus berkoordinasi dalam penanganan darurat.
Dalam pernyataannya, Wakil Bupati menyebut bahwa kerusakan ini diduga kuat dipicu oleh aktivitas penambangan material galian C yang telah berlangsung bertahun-tahun di Anotaurei.
“Kalau kita lihat dampak ini, ini diakibatkan oleh galian C. Dan itu sudah berlangsung bertahun-tahun. Saya berharap para kontraktor dan pengusaha, khususnya PT Sinar Purnakarya, PT Ataka, dan PT Data Karya Utama, menghentikan aktivitas pengambilan material pasir dari Kali di Anotaurei. Sudah terlalu banyak masyarakat yang menjadi korban,” tegas Roi Palunga.
Ia juga menambahkan bahwa pemerintah daerah akan mengambil langkah tegas, termasuk pelarangan penggunaan alat berat untuk penambangan di sepanjang kali tersebut.
“Kalau tidak segera ditanggulangi, maka pemukiman warga akan ikut terbawa oleh air. Pinggiran rumah mereka sudah mulai tergerus. Kami akan segera menormalisasi aliran sungai agar masyarakat bisa tertolong,” tambahnya.
Wakil Bupati menegaskan bahwa BPBD dan Dinas PUPR telah mengidentifikasi langkah-langkah teknis yang akan segera dijalankan dalam waktu dekat.
Mewakili warga Kampung Matembu, Yesaya Warkawani menyampaikan dukungan penuh terhadap langkah pemerintah daerah. Ia menyampaikan bahwa masyarakat berharap agar perhatian dan tindakan dari pemerintah dapat segera dilakukan secara nyata di lapangan.
“Saya mewakili masyarakat Kampung Matembu, mendukung penuh apa yang akan dilakukan oleh pemerintah. Kalau selagi itu baik, silakan dikerjakan demi keamanan masyarakat di Kampung Matembu,” ujar Yesaya.
Sementara itu, Nene Aninam, warga Anotaurei, yang ditemui Wakil Bupati dikali saat melakukan rutinitasnya meski kondisi kali masih banjir menyampaikan bahwa hingga saat ini aktivitas galian C masih terus berlangsung.
Ada juga laporan dari berapa warga sekitarnya menyampaikan mengenai aktivitas galian C yang terus berjalan turut menjadi perhatian serius Pemerintah dalam merumuskan langkah-langkah lanjutan.
Pemerintah daerah menegaskan komitmennya untuk menangani situasi ini secara cepat, tegas, dan terkoordinasi, demi melindungi keselamatan warga serta mencegah terulangnya bencana serupa di masa mendatang..