(pelitaekspres.com)- Tanggal 2 Juli 2021 Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menerbitkan Intruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) No 15 Tahun 2021 Nomor 15 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali atau PPKM Darurat Jawa-Bali, yang berlaku mulai tanggal 3 Juli 2021 sampai dengan tanggal 20 Juli 2021.

Intruksi tersebut dikeluarkan seiring dengan melonjaknya kasus positif Covid-19 di masyarakat. Intruksi ini berdampak pada aktivitas di beberapa sektor kehidupan di masyarakat, tak terkecuali sektor pendidikan. Rencana pemberlakuan pembelajaran tatap muka (PTM) pada bulan juli yang membawa angin segar untuk warga sekolah, kini harus dihadapkan pada kenyaatan berlakunya PPKM darurat.

Para guru, siswa dan orang tua harus kembali bersabar untuk menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau Belajar dari Rumah (BdR) di awal tahun pembelajaran 2021-2022 ini. Tentu saja situasi dan kondisi yang dihadapi tidak mudah untuk para insan di dunia pendidikan, karena baik guru dan orang tua kembali dicemaskan oleh dampak negatif selama menjalani pembelajaran daring.

Kondisi learning loss dan parental burn out menjadi tantangan berat untuk para pendidik dalam menjalankan kegiatan belajar di masa pandemic Covid-19 agar tetap efektif dan efisien. Menghadapi situasi rumit saat ini, tentu para guru di sekolah harus berjuang untuk mencari ide, inspirasi, dan motivasi dalam menyiapkan proses pembelajaran yang menyenangkan untuk para siswa serta mengupayakan untuk meminimalisir kondisi learning loss dan parental burn out terjadi selama pelaksanaan pembelajaran daring.

Komunitas Media Pembelajaran (KOMED) sebagai salah satu komunitas yang concern dalam bidang pendidikan merasa terpanggil untuk membantu para guru dalam memberikan alternatif solusi untuk kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan efektif diberikan selama pembelajaran daring.

KOMED menggelar kegiata pelatihan daring untuk para guru tingkat PAUD, SD, SMP dan SMA yang dikemas dalam acara bertema “Fun Teacher Class” dengan tagline kegiatan “PJJ Nggak Bakal Bikin Belajar jadi Gaje”.

Acara tersebut menggusung tema Fun Teacher Class karena materi yang disampaikan berupa materi-materi praktis berkaitan dengan keterampilan guru dalam membuka kelas agar dapat memukau para siswa, menjalani kelas dengan menyenangkan, dan menutup kelas dengan kesan mendalam sehingga pembelajaran yang dilakukan menjadi lebih bermakna karena guru menghadirkan situasibelajar yang menyenangkan dan melibatkan para siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar.

Kegiatan Fun Teacher Class ini berlangsung selama tiga hari dengan metode pelatihan online Synchronous melalui aplikasi Zoom Meeting. Selama tiga hari pelaksanaa Fun Teacher Class sebanyak

200 orang guru jenjang PAUD, SD, SMP dan SMa hadir di ruang Zoom mengikuti acara. Selain itu Acara Fun Teacher Class ini juga diakses oleh 500 guru yang menyimak mealui link streaming youtube KOMED.tmg. Dari seluruh peserta yang mendaftar menyampaikan harapan selain menambah ilmu dan wawasan, mereka juga berharap acara ini dapat memberikan alternatif kegiatan baru yang dapat menciptakan suasana asyik dan menyenangkan untuk para siswa.

Harapan-harapan para peserta terjawab dengan materi-materi yang disajikan, karena materi-materi yang disampaikan adalah materi praktis yang adaptif dan menyenangkan jika diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran daring. Selain memberikan suasana baru, materi-materi yang disampaikan juga sesuai dengan pendidikan abad 21 yang menitikberatkan pada kemampuan literasi, kecakapan pengetahuan, keterampilan dan sikap, serta penguasaan terhadap teknologi.

Hari Senin 26 Juli 2021 membuka Fun Teacher Class, guru-guru jenjang PAUD diajak untuk bersuka ria oleh Euis Nurhayati sebagai Narasumber dan Dwi Ernawati sebagai Moderator. Euis Nurhayati adalah Trainer KOMED yang menjabat sebagai pengurus di KOMED Wilayah Bogor, selain itu beliau juga berprofesi sebagai Pengelola PAUD Al-Farabi Bogor.

Sesi Awal Euis Nurhayati mengajak para peserta untuk menyiapkan alat dan bahan berupa botol mineral bekas, cutter/gunting, 2 buah karet gelang, 1 buah sapu tangan handuk/kain lainnya berbahan kaos, ½ gelas sabun cuci piring, air, dan baskom/ember kecil untuk mempraktikkan cara membuat media sains yang dinamakan media “Belalai Gajah”. Keseruan berlanjut dengan praktik media literasi yaitu “Topeng Media Dongeng (TOMEDO)”.

Media ini sangat sederhana sekali karena alat dan bahan yang digunakan sangat mudah didapat yaitu berupa kertas HVS, gunting, pensil, krayon/pensil warna, dan spidol hitam. Masih dengan antusias peserta yang terdiri dari guru PAUD dan SD, Euis Nurhayati mengajak para peserta mempraktikkan media literasi lainnya bernama Media “Kartu Kata”. Media ini dibuat dengan alat dan bahan berupa kertas karton manila/asturo, gunting dan spidol white board. Di sesi akhir Euis Nurhayati memaparkan media board game “Papan kata” sebuah media untuk membantu meningkatkan kompetensi membaca siswa PAUD.

Fun Teacher Class jenjang SD dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 27 juli 2021. Dipandu oleh Siti Nurhasanah sebagai moderator acara dibuka dengan kejutan hadirnya seorang wanita bertopeng dengan topi sulapnya. Wanita misterius tersebut bernama Ira, Trainer KOMED yang menjabat sebagai koordinator KOMED wilayah Depok dan juga beprofesi sebagai guru di SDIT Mutiara Insan Depok.

Materi yang disajikan berupa media “Bookish Play” alat dan bahan yang dibutuhkan berupa tanah liat. Tanah liat ini digunakan untuk mengambarkan karakter dari buku cerita yang dibaca oleh anak-anak. Media kedua yaitu media “Siapa Aku?” dengan alat dan bahan yang memanfaatkan kertas dan spidol.

Media ini bisa digunakan dalam proses pembelajaran sebagai assesmen formatif dalam bentuk permainan menebak tokoh atau benda yang dideskripsikan oleh guru. Kertas dibagi dua, dan masing-masing kertas dituliskan huruf A dan B, dalam permainannya anak-anak menjawab pertanyaan berupa pilihan ganda

dengan menunjukkan kertas yang mereka pilih. Media ketiga dinamakan “Tantangan Sedotan” alat yang dibutuhkan hanya sedotan dengan beragam warna.

Media ini digunakan sebagai media pembelajaran matematika perkalian dan pembagian. Terakhir Ira mengajak peserta untuk membuat media “Alakazam Bergeraklah” yang terbuat dari tanah liat, jarum pentul, dan kertas tipis. Acara Fun Teacher Class ditutup pada hari Rabu tanggal 28 Juli 2021 yang diperuntukkan kepada guru-guru jenjang SMP dan SMA.

Digawangi oleh Tarmina sebagai moderator dan Narsumber M. Handoko selaku Trainer KOMED yang menjabat sebagai Wakil koordinator KOMED wilayah Jawa Timur dan berprofesi sebagai guru sejarah di SMA Negeri 12 Surabaya. Media disajikan media berbasis digital yaitu Asesmen awal dengan Quiziz, Kesepakatan seru dengan Canva, Lembar kerja interaktif, Mobile Edugame yang memanfaatkan permainan-permainan edukatuf di aplikasi Rumah Belajar, dan Evaluasi asyik melalui aplikasi Booklet.

Tanya jawab hangat terbangun di dalam ruang Zoom karena guru-guru sangat antusias mempelajari aplikasi-aplikasi yang didemontrasikan M. Handoko. Upaya Komunitas Media Pembelajaran (KOMED) adalah sebuah ikhtiar untuk membantu guru-guru untuk mengatasi permasalahan yang terjadi sehingga para guru dapat meningkatkan kompetensi mereka khususnya dalam meningkatkan membuat media pembelajaran yang menyenangkan selama pembelajaran di masa pandemic Covid-19.

Memberdayakan guru-guru yang memiliki potensi publik speaking dan menguasai keterampilan membuat media pembelajaran yang kreatif dan inovatif sebagai pembicara diharapkan dapat menjadi inspirasi dan motivasi untuk guru-guru lainya. Sehingga banyak guru yang tergerak untuk terus belajar dan terlibat aktif menjadi mitra komunitas dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan anak negeri