(pelitaekspres.com) -PALEMBANG- Kekisruhan pada Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Selatan (Sumsel) 2024 di Emilia hotel Jumat-Sabtu (6-7/12/24) lalu yang sempat diwarnai adu argumen berujung sedikit keributan.
Ketua Harian Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Selatan, H. M. Aliandra Pati Gantada, SH. MH, menjelaskan mekanisme Rapat Kerja (Raker) harus dijalankan sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi.
” Di akhir Raker ada desakan yang muncul dari pihak tertentu untuk memasukkan pandangan umum yang tidak sesuai dengan mekanisme Raker. Padahal semua agenda dalam Raker sudah berjalan sesuai prosedur dan usulan peserta sudah kami tampung,” jelas Gantada.
Gantada mengatakan, di dalam AD/ART KONI, jika ada yang ingin menyampaikan pandangan umum di dalam Raker mekanismenya harus tertulis, Namun jika disampaikan secara lisan tidak relevan dengan agenda Raker.
” Raker ini untuk menyepakati program kerja, bukan forum untuk membahas laporan pertanggungjawaban atau menghakimi kinerja kepengurusan. Kalau ada ketidakpuasan terhadap kinerja pengurus, tempatnya adalah Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov), bukan di Raker,” tambahnya.
” Saya bertanggung jawab atas jalannya Raker ini. Sidang sudah ditutup, agenda selesai, dan keputusan sudah diambil. Kalau ada pihak yang merasa tidak puas, silakan mengikuti mekanisme resmi, bukan membuat agenda sendiri di luar AD/ART,” tegasnya.
Gantada melihat adanya pihak-pihak yang mencoba menggiring forum menjadi arena penghujatan terhadap pengurus dan ada yang ingin mengganti pengurus.
” Untuk mengevaluasi dan menentukan kepengurusan KONI nanti di Musorprov saja yang diadakan empat tahun sekali yang merupakan forum resmi. Sekarang, mari kita fokus mendukung program kerja yang telah disepakati,” katanya.
” Kami berharapkan seluruh elemen KONI, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, dapat menjaga solidaritas dan fokus pada tujuan utama memajukan olahraga di Sumsel,” pungkasnya. (dkd)