Kepulauan Yapen Masih Endemis, Kader Malaria Diperkuat Lewat Pelatihan dan Evaluasi

(pelitaekspres.com) -SERUI – Dalam upaya memperkuat penanganan malaria di wilayah yang masih berstatus endemis, Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Yapen menyelenggarakan kegiatan Pertemuan Evaluasi dan Refreshing Pendamping Kader Malaria Tahun 2025. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Asisten II Setda Yapen, Oktovianus Ayorbaba, SE., S.Sos., M.Si, mewakili Bupati Kepulauan Yapen.

Kepala Dinas Kesehatan, Karolis Tanawani, SKM., MPH, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat peran kader sebagai garda terdepan dalam penanganan malaria di masyarakat. Ia menjelaskan bahwa hingga saat ini Kabupaten Kepulauan Yapen masih termasuk dalam kategori daerah endemis malaria, sehingga tidak mudah untuk memusnahkan penyakit ini sepenuhnya. Namun, pengendalian tetap dapat dilakukan melalui langkah-langkah preventif dan kuratif secara berkelanjutan.

Sebagai langkah konkret, Dinas Kesehatan telah menjalin kerja sama dengan 17 apotek dan klinik melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) guna memperluas akses terhadap obat anti malaria (OAM). Masyarakat kini dapat memperoleh obat malaria secara gratis di apotek-apotek yang telah bermitra dengan Dinkes.

“Obat malaria tersedia di apotek mitra dan bisa diakses tanpa biaya. Ini adalah bagian dari strategi pendekatan layanan kepada masyarakat,” jelas Karolis Tanawani.

Kegiatan ini terselenggara dengan dukungan dari Global Farm dan diikuti oleh 75 peserta, terdiri dari perwakilan UNICEF, Global Farm, kepala-kepala puskesmas dari wilayah Serui Kota, Warari, dan Kosiwo, penanggung jawab ruangan baik di Dinas Kesehatan maupun puskesmas, serta para kader malaria dari tiga distrik. Narasumber berasal dari Global Farm, Perhimpunan Dokter Ahli Kesehatan Komunitas (Perdaki), dan Dinas Kesehatan.

Mewakili Bupati Kepulauan Yapen, Asisten II Oktovianus Ayorbaba dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi kepada para pendamping dan kader malaria atas dedikasi dan kerja keras mereka di lapangan. Ia menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian penting dalam upaya keberlanjutan kualitas pelayanan kesehatan, khususnya dalam pengendalian penyakit malaria di Kabupaten Kepulauan Yapen.

“Pemerintah sangat menghargai peran para pendamping sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat. Kegiatan ini bukan hanya bentuk komitmen Dinas Kesehatan dalam memberantas malaria, tetapi juga merupakan bagian penting dari upaya menjaga keberlanjutan kualitas layanan kesehatan di daerah ini,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa kegiatan evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana capaian dan tingkat keberhasilan program pengentasan malaria, serta untuk mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaannya.

Lebih lanjut, dalam sambutan Bupati yang dibacakan, disampaikan pula bahwa pengendalian malaria adalah bagian dari sektor pelayanan dasar, sehingga diharapkan seluruh komponen kesehatan, baik di tingkat dinas, puskesmas, kader, maupun mitra, dapat membangun kolaborasi yang solid dan berkelanjutan. Hal ini penting agar tujuan yang sesuai dengan substansi pelayanan kesehatan dapat tercapai dengan baik.

“Pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen berkomitmen penuh mendukung program eliminasi malaria, sebagai bagian dari pelaksanaan visi dan misi Yapen yang Berkeadilan, Unggul, dan Sejahtera,” tegas Asisten II menutup sambutan.

Tinggalkan Balasan