(pelitaekspres.com) – TUBABA – Keluarga korban perkelahian di SMP SMPN 7 Panaragan Jaya kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) memberikan apresiasi atas langkah cepat yang diambil oleh Sat reskrim Polres Tubaba dan Bhabinkamtibmas.
Mereka merasa lega dan berterima kasih atas perhatian dan tindakan cepat dari pihak kepolisian dalam mengusut tuntas insiden yang menimpa anak mereka.
Kasus perkelahian ini langsung amankan oleh Sat reskrim Polres Tubaba beserta Babinkamtibmas setempat, Dalam kejadian tersebut, dua korban tampak mendapatkan perlakuan kasar dari beberapa teman sekelasnya. Kejadian ini segera menarik perhatian aparat dan memicu kecaman luas dari berbagai pihak.
Keluarga korban yang semula sangat khawatir oleh kejadian tersebut, merasa sedikit lega setelah melihat respons cepat dari pihak Satreskrim Polres Tubaba.
Ucapan itu disampaikan Esti Noviati ibunda Alif Prawira, orang tua korban di Polres Tubaba, “Saya selaku orang tua dari Alif Prawira atas nama pihak korban, mengucapkan terima kasih kepada bapak Kapolres Tubaba atas respons cepat yang menangani kasus yang menimpa anak kami, respon capet ini saya sangat mengapresiasinya,” kata Esti Noviati orang tua korban, kamis 15 Agustus 2024, siang.
Keluarga korban berharap agar kasus ini menjadi pelajaran bagi semua pihak, khususnya para orang tua dan pendidik, untuk lebih memperhatikan interaksi sosial anak-anak mereka di lingkungan sekolah.
“Kami juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama memerangi perkelahian anak demi menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi generasi muda,” tandasnya.
Polres Tubaba sendiri, melalui Kasat Reskrim IPTU Tosira SH. MH, menyatakan komitmennya untuk menangani kasus ini dengan serius.
“Kami sudah mendatangi TKP, meminta keterangan korban,” kata IPTU Tosira SH. MH mewakili Kapolres Tubaba AKBP Sendi Antoni S.I.K.M.I.K
Selain itu, pihak sekolah juga diminta untuk lebih aktif dalam melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap siswa, guna mencegah kejadian serupa terulang kembali.
“Kami menghimbau kepada pihak sekolah untuk lebih meningkatkan pengawasan dan memberikan edukasi mengenai dampak buruk perundungan,” imbaunya. (red)