(pelitaekspres.com) –JAKARTA- Siapa yang tidak kenal dengan bagunan –  bagunan tua bekas penjajahan yang terletak di ujung barat tepatnya di wilayah Kecamatan Tamansari yang sering di sebut adalah sebuah bagunan tua atau lebih kenal taman Fatahillah atau kota tua.

Banyak para muda-mudi dan orang tua berkunjung kesana dengan bagunan dan tempat wisata, bahkan hiburan lainnya. Kawasan kota tua dulunya tertata rapih dan tertib namun setelah makin hari makin kemari wilayah tersebut makin dipadati oleh para wisatawan mulai dari warga Jakarta hingga daerah-daerah sering mengunjungi tempat tersebut.

Namun Jakarta Kawasan Kota Tua akan semakin sulit menjadi destinasi wisata bertaraf internasional. Penyebabnya yang hingga saat ini belum dapat diatasi adalah keberadaan pedagang kaki lima (PKL) yang membuat kawasan itu kumuh.

Masalah ini tidak hanya sekarang, tapi sudah menahun. Penataan PKL yang terkesan gagal berdampak buruk ke seluruh aspek infrastruktur pendukung di kawasan tersebut kumuh

Dari pantauan kami, meski sudah berkali-kali ditertibkan, namun keberadaan PKL di Kota Tua terus menjamur. Di sisi lain para PKL tak hanya menempati area Taman Fatahillah. Tapi, seluruh ruang kosong yang ada di seantero Kota Tua, termasuk trotoar jalan. Seperti di Kawasan kota Tua di seluruh pintu masuk taman yang dulu dikenal sebagai kluster pedagang resmi. Imbasnya wajah Kota Tua makin semrawut dan arus lalu lintas di kawasan itu menjadi tersendat. di Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Minggu (10/12/2022), pejalan kaki tampak kesulitan melewati kawasan tersebut. Sebab, untuk menuju ke area wisata, langkah kaki mereka terhalang lapak para pedagang.

Tak hanya, para pejalan kaki yang tampak kesulitan. Kendaraan bermotor pun hanya dapat menggunakan sebagian badan jalan karena hampir dua lajur digunakan oleh para pedagang.

PKL tersebut didominasi oleh penjual aksesoris, pakaian, sandal sepatu, boneka, hingga makanan dari mulai makanan ringan hingga makanan berat. Tak hanya itu, barisan delman juga ikut memenuhi badan jalan di kawasan kota tua semakin kumuh dan kotor.

Pekunjung wisata yang di kota tua yang tidak mau di semut nama ya meminta agar pemerintah lebih memperhatikan kondisi di kawasan kota tua di jakarta barat trotoar di sekitar Jalan kotatua Menurutnya PKL juga harus ditertibkan.

“Pemerintah terkait ya harus sediakan tempat PKL khusus atau ditertibin ya supaya pejalan kaki juga ada hak lah untuk trotoar, untuk apa ada kita gak bisa pakai,” ucapnya Warga minta Bapak pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono  dan jajarannya untuk menertibkan pedagang kaki lima yang ada di wilayah kawasan kotatua Jakarta Barat menjadi semrawut membuat kumuh dan kemacetan. (TIM)