Karutan Palembang Lakukan Audiensi dengan Kapolrestabes: Perkuat Sinergi Demi Keamanan Rutan dan Masyarakat

(pelitaekspres.com) –PALEMBANG- Dalam upaya memperkuat stabilitas keamanan dan ketertiban di lingkungan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Palembang, Kepala Rutan (Karutan) M. Rolan melangsungkan pertemuan strategis dengan Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Palembang, Kombes Pol Harryo. Audiensi yang digelar pada Rabu ini menjadi langkah konkret kedua institusi penegak hukum tersebut untuk menjalin sinergi lebih erat dalam menghadapi berbagai tantangan keamanan.

Pertemuan tersebut tak hanya menjadi ajang silaturahmi antara dua pimpinan lembaga penting di Kota Palembang, tetapi juga menjadi forum diskusi mendalam mengenai kerja sama jangka panjang dalam menjaga stabilitas di lingkungan Rutan serta wilayah sekitarnya. Dalam suasana hangat namun penuh semangat profesional, berbagai topik strategis diulas secara komprehensif demi mencapai titik temu yang efektif dalam menjaga keamanan bersama.

Salah satu poin krusial dalam audiensi ini adalah peningkatan kerja sama dan koordinasi antara Rutan dan jajaran Polrestabes Palembang. Mengingat Rutan sebagai salah satu objek vital yang rawan terhadap berbagai bentuk gangguan, baik dari dalam maupun luar, maka sistem pengamanan yang solid dan terintegrasi menjadi suatu keniscayaan.

Karutan M. Rolan menyampaikan bahwa pihaknya menyadari pentingnya keterlibatan aktif aparat kepolisian dalam menjaga kondusifitas Rutan, terutama dalam mengantisipasi potensi gangguan keamanan. “Kami ingin memastikan bahwa Rutan Palembang tidak hanya aman secara internal, tetapi juga mampu memberi rasa aman bagi masyarakat sekitar. Untuk itu, sinergi dengan Polrestabes sangat kami butuhkan,” ujar Rolan.

Sebagai respon, Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo menyambut baik inisiatif audiensi tersebut. Ia menegaskan bahwa pihaknya siap memberikan dukungan penuh dalam menjaga keamanan Rutan, sekaligus memperkuat pertukaran informasi intelijen yang krusial dalam mendeteksi potensi ancaman sejak dini. “Kami siap berkoordinasi secara intensif, baik melalui patroli bersama maupun peningkatan komunikasi antarlembaga,” ungkap Harryo.

Dalam diskusi tersebut, dibahas pula strategi pengamanan kolaboratif yang bersifat preventif maupun represif. Salah satu usulan yang mengemuka adalah pelaksanaan simulasi penanganan situasi darurat secara berkala antara petugas Rutan dan pihak kepolisian. Simulasi ini dinilai mampu meningkatkan responsivitas dan kesiapsiagaan kedua pihak dalam menghadapi skenario gangguan keamanan seperti kerusuhan, pelarian tahanan, maupun upaya penyelundupan barang terlarang.

Tak hanya itu, kedua belah pihak juga berkomitmen untuk memperkuat sistem pengawasan digital melalui pemanfaatan CCTV dan teknologi monitoring lainnya yang dapat saling diakses secara terbatas oleh tim keamanan gabungan. Langkah ini diharapkan dapat memperkecil peluang terjadinya celah pengawasan yang bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.

Selain koordinasi fisik dan operasional, audiensi juga menekankan pentingnya pertukaran informasi antara Rutan dan Polrestabes. Informasi intelijen yang akurat dan cepat dapat menjadi alat deteksi dini terhadap potensi gangguan yang mungkin ditimbulkan oleh oknum internal maupun eksternal.

Rolan menambahkan bahwa dengan berbagi data dan hasil analisis situasi keamanan secara rutin, pihak Rutan akan lebih siap menghadapi berbagai potensi gangguan yang mungkin timbul, terutama dari jaringan kriminal yang mencoba menyusup atau mengendalikan aktivitas dari dalam Rutan.

Kapolrestabes juga sepakat bahwa pertukaran informasi adalah pondasi utama dalam menjalin sinergi strategis antara lembaga pemasyarakatan dan aparat kepolisian. “Kita tidak boleh lengah. Kerja sama intelijen ini akan mempermudah pemetaan risiko dan meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan,” kata Harryo.(dkd)

 

Tinggalkan Balasan