(pelitaekspres.com) -YAPEN, – Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat diseluruh wilayah Kabupaten Kepulauan Yapen pada tahun 2023 ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Yapen telah menyiapkan sejumlah program prioritas yang siap dilaksanakan, ucap Kepala Dinas Kesehatan Karolis Tanawani kepada awak media yang menjumpai diruang kerjanya, Selasa, 17/01/23.
Sebagai dinas teknis yang membidangi kesehatan, dis ini berada pada urutan ketiga untuk alokasi dana pada APBD Tahun Anggaran 2023 dalam rangka pembelanjaan untuk kepentingan pelayanan public. Bahkan Dinas kesehatan sendiri di tahun ini masih berfokus pada perbaikan infrastruktur seperti pembangunan Puskesmas dan sarananya.
Kadis Kesehatan Karolis Tanawani, SKM, MPH, mengatakan pembangunan sarana kesehatan puskesmas dengan model prototipe dari 15 Puskemas yang ada sudah ada 4 unit puskemas dibangun model prototipe dan telah digunakan yaitu Puskesmas Serui Kota, Puskesmas Kosiwo, Puskesmas Tindaret dan Puskesmas Windesi, jelas Karolis saat ditemui diruang kerjanya.
“dua puskesmas lagi sementara kita bangun adalah puskesmas Kurudu yang dibangun di Kaipuri dan satu puskesmas lagi di Yerui yang dibangun dengan tipe yang sama”
Tahun 2023 ini, Dinas Kesehatan merencanakan pembangun puskesmas Prototype yang sama di kampung Kurudu dan Puskesmas Warari, kita ketahui bersama bahwa keberadaan puskesmas Warari ini lokasinya sempit dan status tanah yang selama ini terus bermasalah namun setelah dilakukan negosiasi dengan pemilik lokasi baru di kampung Warari maka di tahun 2023 ini Dinas kesehatan siap membangun puskesmas yang prototipe.
“kedepan kita rencana membangun Puskesmas yang tipenya sama atau Prototype karena Puskesmas ini selain bersifat rawat inap tetapi juga rawat jalan, kita lengkapi dengan tenaga dokter tenaga perawat tenaga administrasi SKM, tenaga analis tenaga Kesling semua tenaga ini secara profesional dipersiapkan supaya benar-benar bisa melakukan pelayanan yang konferhensip untuk melayani masyarakat secara tepat’ tandasnya.
Kata Karolis bahwa untuk pelayanan langsung kepada masyarakat difokuskan pada pencegahan dan penanganan kasus Malaria, HIV/AIDS, Stunting, dan Gizi Buruk termasuk penanganan penyakit menular TBC, Kusta dan diprogramkan juga tahun 2023.
Untuk penanganan malaria, Yapen dilingkup Provinsi Papua berada diurutan ke-6 untuk kasus prevalensi malaria yang cukup tinggi, sebab itu langkah pertama yang di lakukan pihaknya adalah dengan cara mengambil tindakan- tindakan preventif, papar Tanawani.
Tindakan reventif itu Kata Karolis modelnya seperti melakukan Penyemprotan untuk membunuh Plasmodium atau nyamuk-nyamuk yang bertebaran di lingkungan- lingkungan masyarakat, Kemudian juga menyiapkan kelambu obat yang dibagikan secara gratis kepada masyarakat.
“Kelambu – kelambu obat ini bilamana nyamuk hinggap saja nyamuk mati, beberapa waktu ini, kami terus drop ke Puskesmas-puskesmas dan dari Puskesmas kami telah perintahkan distribusikan sampai kesasarannya di wilayah kerjanya masing-masing.
Karolis berharap masyarakat agar dapat menggunakan kelambu-kelambu ini secara baik dan proporsional, jangan setelah terima kelambu ini disalahgunakan dipakai untuk membunuh ikan atau udang di kali karena hal itu tidak diperbolehkan sehingga manfaatkan kelambu ini betul-betul untuk mencegah jangan sampai masyarakat itu digigit oleh nyamuk Malaria atau yang lebih dikenal dengan nyamuk anopheles .
Langkah pencegahan berikut yang dinas kesehatan lakukan adalah dengan melakukan pengasapan. Menurutnya pelaksanaan penanganan malaria secara preventif ini tidak dapat dilakukan oleh Dinas Kesehatan semata karena penanganan kasus yang multi dimensi penyebabnya ini harus ditangani secara bersama-sama dengan instansi terkait atau OPD lain.
“misalnya jika disatu lingkungan ada terjadi penumpukan-penumpukan tempat yang memungkinkan nyamuk karena tempat tersebut tidak memiliki saluran drainase yang memadai tentu OPD terkait harus ikut bertanggung jawab untuk hal itu sehingga dapat bersama-sama secara konvergensi bekerja sama untuk menanganinya”.
“setiap tahun, kami terus berupaya supaya kesakitan malaria ini dapat ditekan serendah mungkin tetapi sama saja kalau tanpa bekerja sama dengan OPD lain yang punya kompetensi disitu, itu agak berat karena penanganan malaria, HIV, penanganan Stunting, itu tidak bisa dinas kesehatan kerja sendiri, kerja kerja untuk penanganan kasus-kasus penyakit menular ini kerjanya konvergensi karena kami kesehatan melaksanakan tugas spesifik, sementara OPD lain terkait itu melaksanakan tugas-tugas yang menjadi tupoksi mereka” tandasnya.
“untuk pencegahan terhadap penyakit malaria ini misalnya bila ditemui kolam disekitar rumah atau lingkungan masyarakat tupoksi dinas perikanan dapat menyuplai ikan agar ikan dapat memakan jentik-jentik nyamuk sehingga tidak dapat berkembang biak”.
Selain itu terhadap kasus Stunting, Karolis mengemukakan bahwa dari 160 kampung di kabupaten kepulauan Yapen, terdapat 22 locus Stunting sehingga tindakan atau intervensi yang dilakukan pihaknya, Pertama dengan melakukan merubah status gizinya itu dengan memacu memberi asupan gizi yang tinggi bagi bayi-bayi, baik itu gizi buruk maupun Stunting.
“kita terus melaksanakan pemberian PMT (red-Pemberian Makanan Tambahan) lewat alokasi dana yang ada tahun 2023 di Dinas Kesehatan ini kita akan menyiapkan PMT maupun PMB, Asupan pemberian makanan tambahan yang sumber dana dari Kementerian langsung ke Puskesmas dalam bentuk dana B.O.K atau DAK nonfisik.
Tahun ini langsung turun ke Puskesmas, ungkap Karolis bahwa kami topang juga dengan dana DAU BK yang ada di Dinkes, kita akan menyiapkan PMT supaya kita akan memberikan asupan gizi yang baik kepada bayi-bayi yang mengalami gizi buruk, dan juga bagi ibu-ibu hamil.
Selain itu, kata Kadinkes ini bahwa juga kepada pasien-pasien ODHA yang banyak ini kita akan berikan sehingga kita berharap dengan mereka dapat asupan gizi yang baik, rutin minum obat maka diharapkan pertumbuhan badan atau perbaikan gizinya sehingga dapat sembuh dan kembali beraktivitas, beproduktivitas terhadap keluarganya maupun ditengah masyarakat dapat bermanfaat untuk kita semua di Yapen, (Zack).