Dokter Asri Resmi Nakhodai IIDI Palembang 2025-2028, Fokus Perangi Stunting dan Perluas Edukasi Kesehatan

(pelitaekspres.com) –PALEMBANG – ‎‎Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) Cabang Palembang kini memiliki nakhoda baru. Adalah drg. Budi Asri Kawuryani, MM, yang resmi dilantik sebagai Ketua IIDI Palembang untuk masa bakti 2025–2028. Pelantikan berlangsung khidmat pada Kamis (26/6/2025) di Aula Graha Executive Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang.‎

‎Hadir langsung dalam acara tersebut Ketua Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Sumatera Selatan, Lidyawati Cik Ujang. Dalam sambutannya, Lidyawati menyampaikan harapannya agar IIDI Cabang Palembang terus menunjukkan kemajuan, semakin semangat dalam berkegiatan, serta mempererat sinergi dengan BKOW Sumsel.‎

‎“IIDI berperan penting dalam mendampingi para suami yang berprofesi sebagai dokter. Tugas mereka di masyarakat tidak hanya mendukung dari belakang, tapi juga ikut andil langsung dalam kegiatan sosial dan kesehatan. Semoga IIDI Palembang bisa menjadi pelopor dalam penguatan keluarga dan masyarakat sehat,” ujar Lidyawati.

‎Dalam pidato perdananya sebagai ketua, drg. Budi Asri Kawuryani MM, yang akrab disapa Dokter Asri mengungkapkan fokus utama program kerja IIDI Palembang untuk tiga tahun ke depan, yakni mengatasi permasalahan stunting yang masih menjadi tantangan serius di Sumsel.

‎”Dalam waktu dekat ini yakni di bulan Agustus nanti, IIDI seluruh Indonesia akan serentak menggelar Bulan Bakti dengan fokus utama pada pencegahan stunting. Di Palembang, kami akan memulai dengan edukasi kesehatan pranikah ke SMA-SMA, agar para remaja memahami pentingnya kesiapan kesehatan sebelum menikah dan memiliki anak,” terang Dokter Asri.

‎Langkah preventif ini diyakini sangat strategis karena menyasar akar persoalan sejak dini. Tak hanya itu, IIDI Palembang juga sudah menggandeng sejumlah organisasi perempuan seperti PKK, Dharma Wanita, dan BKOW, serta menjalin sinergi dengan berbagai lembaga dan institusi, termasuk Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

‎Selain fokus terhadap isu stunting, Dokter Asri menjelaskan bahwa IIDI Cabang Palembang juga rutin melaksanakan berbagai kegiatan sosial setiap tahunnya. Salah satu yang menjadi agenda tetap adalah Safari Ramadan, di mana para anggota IIDI mengunjungi panti asuhan, panti jompo, serta memberikan bantuan kepada kaum disabilitas juga petugas kebersihan jalanan.

‎”Program-program seperti ini sangat penting untuk membangun empati sosial dan memperluas kebermanfaatan IIDI bagi masyarakat,” jelasnya.

‎IIDI Palembang juga aktif dalam edukasi kesehatan, tidak hanya di sekolah Kusuma Bangsa untuk tingkat SMP dan SMA, tetapi juga merencanakan ekspansi ke sekolah-sekolah negeri dan daerah perbatasan kota. Untuk merealisasikan hal tersebut, IIDI akan menggandeng Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel dan Dinas Pendidikan Kota Palembang agar pelaksanaan edukasi bisa menjangkau lebih banyak siswa, termasuk di wilayah yang jauh dari pusat kota.

‎Meski jumlah anggota IIDI Cabang Palembang tergolong cukup besar, namun tingkat partisipasi aktif masih terbatas. Dokter Asri mengungkapkan, hanya sekitar 50 anggota yang aktif karena sebagian besar istri dokter juga berprofesi sebagai dokter dan memiliki kesibukan masing-masing.

‎“Meski demikian, kami tetap berupaya agar anggota yang belum aktif bisa ikut berkontribusi sesuai kemampuan dan waktunya. Karena semakin banyak yang terlibat, semakin besar dampak yang bisa kami berikan ke masyarakat,” tuturnya.

‎Tak hanya terbatas pada internal organisasi, IIDI Palembang juga membuka diri untuk bekerjasama dengan masyarakat luas. Menurut Dokter Asri, apabila ada komunitas atau organisasi yang membutuhkan edukasi kesehatan, pihaknya siap diundang dan akan mengirimkan para dokter sesuai bidang keahliannya.

‎”Prinsip kami adalah membagikan ilmu dan layanan kesehatan secara merata. Kami siap hadir kapan pun dan di mana pun, selama itu demi kebaikan masyarakat,” pungkasnya. (dkd)

Tinggalkan Balasan