Dinamika Kinerja Ekonomi Lampung Tren Triwulan I/2024

(pelitaekspres.com) –BANDARLAMPUNG- Kinerja perekonomian Provinsi Lampung pada triwulan pertama tahun 2024 menunjukkan pertumbuhan sebesar 3,30% (yoy), meskipun lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mencapai 5,40% (yoy). Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan seluruh komponen permintaan. Secara nominal, perekonomian Lampung pada triwulan I 2024 mencapai Rp112,09 triliun berdasarkan harga berlaku dan Rp65,95 triliun berdasarkan harga konstan 2020.

Meskipun terjadi penurunan dibandingkan dengan periode sebelumnya, kinerja ekonomi Lampung pada triwulan I 2024 tetap terjaga. Konsumsi rumah tangga tetap kuat meskipun investasi menurun. Pertumbuhan konsumsi mencapai 4,67% (yoy), didorong oleh permintaan pada periode HBKN Keagamaan (Imlek dan Ramadan). Sementara itu, konsumsi pemerintah tumbuh 15,67% (yoy), meningkat dari periode sebelumnya. Namun, investasi hanya tumbuh 2,31% (yoy), lebih rendah dari pertumbuhan sebelumnya yang mencapai 7,08% (yoy).

Penurunan kinerja sektor eksternal turut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Lampung pada triwulan I 2024. Kinerja net ekspor mengalami kontraksi 85,63% (yoy), disebabkan oleh peningkatan impor pupuk untuk program perluasan tanaman pangan dan hortikultura, serta impor barang konsumsi untuk menopang permintaan domestik.

Secara sektoral, sektor perdagangan besar dan eceran (PBE), industri pengolahan, dan konstruksi menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Lampung pada triwulan I 2024. PBE tumbuh 8,58% (yoy), industri pengolahan tumbuh 6,51% (yoy), dan konstruksi tumbuh 6,86% (yoy). Meskipun demikian, kinerja sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan mengalami kontraksi 10,97% (yoy), disebabkan oleh penurunan luas panen dan produktivitas akibat kemarau panjang El Nino.

Bank Indonesia melihat bahwa pemulihan ekonomi Provinsi Lampung akan terus berlanjut, meskipun risiko dari sektor eksternal masih perlu diwaspadai. Untuk memperkuat momentum pemulihan, diperlukan langkah-langkah seperti meningkatkan produktivitas sektor pertanian, memperkuat sinergi antar lembaga, dan mendukung sektor pariwisata. Sinergi antar lembaga dan program pengendalian inflasi juga menjadi langkah penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Lampung ke depan.(Red)

Tinggalkan Balasan