(pelitaekspres.com) –BLITAR- Pemerintah Kabupaten Blitar melalui Dinas Tenaga Kerja menggelar pelatihan membuat produk makanan olahan berbahan dasar ikan bagi kaum perempuan Exs Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang digelar di Hotel Ilhami Desa Jatilengger, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar pada Rabu (06/10/2021)
Kegiatan pelatihan tersebut, diikuti kurang lebih 100 peserta Exs Pekerja Migran Indonesia. Pelatihan diadakan selama sepekan dari Senin hingga Sabtu, selain itu peserta juga mendapat pemahaman tentang peraturan perundang-undangan tentang Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil Tembakau (DBHCHT)
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Blitar Drs.Mujianto melalui Sekdinnya A Nanang Adi Putranto, ST.MT mengatakan, kegiatan ini selaian bertujuan untuk mensosialisasikan tentang perundang-undangan juga Pemberantasan Barang Kena Cukai Ilegal kepada mantan PMI. Selain memberikan Bimtek kewira usahaan seperti membuat abon, karena dalam masa pandemi Covid-19 dan penerapan PPKM, juga penutupan pengiriman PMI, masyarakat Kabupaten Blitar terutama para mantan pekerja Migran ini juga bisa membuka lapangan kerja baru agar tidak kembali bekerja ke luar negeri.
Peserta pelatihan tersebut terbagi menjadi 5 angkatan dengan masing-masing angkatan diikuti 20 orang peserta. Untuk masing-masing gelombang mengikuti kegiatan pelatihan selama enam hari, setelah itu Disnaker juga akan melakukan monitoring dan evaluasi hasil kegiatan.
“Meskipun Kabupaten Blitar sekarang ini masih PPKM, tetapi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat kami bisa melaksanakan pelatihan tersebut. Pelatihan kita bagi dalam 5 angkatan, untuk Pelatihan hari ini adalah untuk angkatan kedua,” ujar Nanang Adi
Sementara itu, Suliyati salah satu warga asal desa Sumberagung, Kecamatan Gandusari kepada awak Media mengatakan, Ia sangat berterima kasih dengan adanya pelatihan dari Disnaker. Sebagai mantan Pekerja Migran pihaknya merasa senang, karna dapat ikut bimbingan pelatihan membuat abon.
“Saya akan mengembangkan pengalam yang kita dapatkan ini kepada masyarakat sekitar, dan juga para mantan Pekerja Migran Indonesia lainya untuk saling berbagi ilmu agar dapat berwira usaha nantinya,” paparnya.
Suliyati juga menceritakan pengalaman selama bekerja di luar negeri, hasilnya hanya untuk kebutuhan konsumtif saja dan tidak ada kemampuan lain untuk berusaha yang bisa menghasilkan. Untuk Kabupaten Blitar tercatat daerah nomor 2 untuk pemasok PMI dari Jawa Timur setelah Kabupaten Ponorogo.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Pemkab Blitar dengan pelatihan ini, pengetahuan saya bertambah dan kebetulan di desa Sumberagung kami sebagai anggota PKK Pokja 3 yang membidangi papan, sandang dan pangan. Kami akan membentuk Kelompok Exs PMI untuk mengajak dan menyebarluaskan kegiatan pelatihan ini kepada Exs PMI maupun calon PMI se Kabupaten Blitar,” pungkasnya.(Kmf/tar)