(pelitaekspress.com) – BANDARLAMPUNG – Pembelajaran daring membuat pengetahuan yang diperoleh semakin luas yang diterima oleh peserta didik. Hal ini dijelaskan dalam Webinar Darmajaya Bicara New Normal Era dalam Pendidikan: Mendidik Masyarakat untuk Menikmati Pembelajaran E-Learning dengan pembicara Ir. Onno W Purbo, M.Eng., Ph.D., dan Dr. M. Said Hasibuan, S.Kom., M.Kom,  Sabtu, (13/6/20).

Ratusan peserta dari Sabang sampai Merauke antusias atas materi yang disampaikan oleh kedua narasumber. Onno W Purbo mengatakan dalam pembelajaran daring yang paling penting resource atau sumber yang digunakannya. “Server e-learning bisa menggunakan moodle atau bila memang institusinya besar dapat membuat server mandiri seperti IIB Darmajaya,” ungkapnya.

Untuk sumber materinya dapat menggunakan e-book yang dapat diperoleh dari internet. “Saya mengambil tulisan saya sendiri di internet atau dengan video simulasi untuk bahan ajar. Materi ditempatkan terpisah dari lms agar tidak membuat berat. Saya biasanya menempatkan materi melalui link ataupun video dalam youtube,” tuturnya.

Perkuliahan daring juga dapat memanfaatkan media sosial seperti twitter. “Saya menggunakan twitter untuk diskusi dengan mahasiswa dan masyarakat Indonesia mengenai materi yang ada dalam daring,” bebernya.

Pakar IT ini menerangkan untuk melakukan pertemuan secara daring juga dapat melalui youtube materi diperoleh. “Ini saya sambungkan dengan youtube menggunakan open broadcaster software (OBS). Setelah materi disampaikan dilakukan monitoring dan evaluasi dengan ujian yang saya buat berkali-kali kepada mahasiswa,” ceritanya.

Pengajar Magister Teknik Informatika IIB Darmajaya ini mengaku memiliki banyak bank soal dalam pembelajaran materi e-learningnya.”Mudah saja di lms untuk membuat banyak soal dengan pilihan ganda, short answer, mencocokan dan lainnya. Dengan e-learning dapat menjadikan peserta didik semakin maju dan tidak hanya pintar karena materi dapat diketahui secara luas dan banyak,” imbuhnya.

Sebelumnya, M. Said Hasibuan menuturkan bahan ajar sebaiknya dapat diperoleh dari youtube ataupun e-book untuk memudahkan dalam memberikan pengajaran. “Dengan struktur pembelajarannya sudah dibuat sehingga dapat tersampaikan dengan baik materinya.

Melalui pertemuan virtual dengan menggunakan zoom, google meet atau lainnya yang juga bisa menggunakan OBS di Youtube. Untuk percakapan dapat menggunakan platform social media yang telah ada seperti WhatsApp Messenger, telegram, ataupun twitter,” ungkapnya.

Doktor lulusan UGM ini juga menerangkan bahwa sekarang merupakan kesempatan untuk melakukan perubahan konvensional ke daring. “Ini momen sebenarnya dan mindset ini harus berjalan dengan e-learning bukan lagi konvensional dan saatnya lah kita lakukan pembelajaran dengan sumber belajar yang lebih banyak,” ujarnya. (**)

Tinggalkan Balasan