(pelitaekspres.com) –BANDARLAMPUNG- Center for Indonesian Medical Students’ Activity (CIMSA) Fakultas Kedokteran Universitas Lampung berhasil meloloskan dua kegiatannya dan mengungkap kedua kegiatan tersebut pada forum pertemuan internasional, yakni Asia-Pacific Regional Meeting (APRM) yang diselenggarakan oleh International Federation of Medical Students’ Association (IFMSA), Organisasi mahasiswa kedokteran terbesar di dunia. Kota Bangkok/Krung Thep Maha Nakhon, Thailand menjadi tuan rumah pada forum APRM tahun 2024 ini.
CIMSA sendiri merupakan organisasi mahasiswa kedokteran Indonesia yang berbasis pada aktivitas yang bersifat independen, nasionalis, inklusif, non-politik, dan non-partisan. Sebagai salah satu organisasi kedokteran terbesar di Indonesia, CIMSA hadir di 34 Universitas. Tujuan dari CIMSA Indonesia adalah untuk memberdayakan mahasiswa kedokteran Indonesia dalam meningkatkan taraf kesehatan di Indonesia.
CIMSA FK Unila hadir sebagai salah satu lokal yang memiliki 4 Standing Committees (SCOs) dengan fokus yang berbeda-beda, diantaranya yakni Standing Committee on Human Rights and Peace (SCORP) yang bergerak pada bidang hak asasi manusia dan perdamaian. Kemudian yang kedua adalah Standing Committee on Public Health (SCOPH) yang bergerak pada isu kesehatan masyarakat dimulai dari penyakit menular, penyakit tidak menular, dan kesehatan mental.
SCORP CIMSA FK Unila menginisiasi untuk mengadakan community development yang bertajuk “PLEURA: Mengejar Lingkungan Sehat melalui 3R Sampah untuk Kualitas Hidup Lebih Baik”, yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan perilaku masyarakat mengenai pengelolaan dan pengolahan sampah.
Inisiasi ini sejalan dengan masalah lingkungan yang terjadi di provinsi Lampung. Pada tahun 2022, Lampung menjadi penghasil sampah terbesar ke-13 di Indonesia, dengan penyumbang sampah terbesar yakni Kota Bandar Lampung yang mencapai hampir 300.000 ton sampah.
Komunitas target dari PLEURA yang diinisiasi oleh tim SCORP CIMSA FK Unila adalah anak-anak Panti Asuhan Hasbi Rabbi yang berada di Gunung Terang, Langkapura, Kota Bandar Lampung. Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai sampah dan pengolahannya sejak dini, sehingga diharapkan pada masa yang akan datang anak-anak tersebut dapat membantu upaya pengolahan sampah dan menciptakan lingkungan yang lebih baik dan mendukung kesehatan masyarakat.
Jedo Muchammad Tias Temun, selaku Public Health Trainer IFMSA Certified, turut menjelaskan mengenai tujuan dan fokus utama pada kegiatan PLEURA yang dilaksanakan oleh SCORP CIMSA FK Unila.
“Sebenarnya fokus utama dari SCORP sendiri lebih ke arah manajemen bencana, kesehatan pengungsi, masyarakat rentan serta hak atas kesehatan. Jadi, itulah alasan kami untuk mengadakan sosialisasi mengenai sampah yang kedepannya bisa berdampak terhadap lingkungan hidup.” Ungkap Jedo saat diwawancarai pada Selasa, 23 Juli 2024
Kegiatan PLEURA dilaksanakan dalam tiga intervensi. Intervensi ini membahas mengenai pengelolaan dan pengolahan sampah yang berkolaborasi dengan berbagai komunitas lainnya seperti Lampung Sweeping Community dan Bank Sampah Golden. Kegiatan yang terdapat dalam tiga intervensi PLEURA ini juga diisi dengan materi, FGD (Focus Group Discussion), Workshop serta praktik pembuatan gantungan kunci dan pot hidroponik.
Kemudian, tim SCOPH CIMSA FK Unila juga mengadakan kegiatan yang diberi nama EAGLE (Enhancing Awareness Concerning the Possibility of Tuberculosis Occuurences and Its Preventions). Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang penyakit menular Tuberkulosis (TB), bahaya merokok pada kesehatan, keterkaitan rokok dengan penyakit menular TBC, upaya preventif terhadap penyakit TBC, serta vaksin untuk tuberkulosis.
Rangkaian acara dimulai dari pelatihan pra kegiatan yang dibawakan oleh Christoforus Prabowo, selaku Public Health Trainer IFMSA Certified. Dilanjutkan dengan kegiatan utama yang dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2024, di Gedung G1 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung dengan mengundang 4 sekolah yakni SMA Al Kautsar, SMKN 2 Bandar Lampung, SMA Gajah Mada, dan SMA Quran Darul Fattah.
Acara ini menampilkan sebanyak 48 peserta dengan rangkaian acara lainnya seperti penyampaian materi oleh dr. Hendro Sihaloho, S.Ked, dilanjutkan dengan bahaya merokok, focus group Discussion, dan dilanjutkan screening melalui website SOBATTB.
Rangkaian acara berikutnya dilanjutkan pada Minggu, 31 Maret 2024. Bersama dengan RRI PRO 2 Bandar Lampung, SCOPH CIMSA FK Unila mengadakan Air Campaign dengan topik materi berupa pengenalan, pencegahan, dan penanganan terhadap tuberkulosis yang dibawakan oleh Nabila Fitri Humaira dan Jedo Muchammad Tias Temun, sebagai Pelatih Kesehatan Masyarakat Bersertifikat IFMSA.
“Saat kita siaran di Pro2 BDL, kita melakukan Air Campaign dalam bentuk talkshow, topik pembahasannya tentang tuberkulosis, urgensinya, pencegahanya, prevalensinya, serta bentuk penanganan penyakit tuberkulosis itu sendiri.” Ujar Jedo saat diwawancarai melalui Whatsapp pada Selasa, 23Juli 2024
Dihari yang sama, dilanjutkan rangkaian acara Diskusi Publik melalui zoom meeting dengan mengundang 2 panelis ahli, yakni Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, Prof. Dyah Wulan SRW, SKM, M.Kes yang fokus pada isu Tuberkulosis, serta narasumber dari Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDPI) yaitu dr. Andreas Infianto, Sp.P(K), FISR.
Diskusi Publik ini membahas terkait etiologi, gejala, faktor risiko, klasifikasi, cara penularan, proses diagnosis TBC, bahaya merokok dan keterkaitannya dengan TBC paru serta usaha preventif (vaksin untuk TBC, Obat Anti TBC/OAT) terhadap penyakit TBC.
Diskusi ini juga membahas tentang epidemiologi dan prevalensi penderita TBC di Indonesia khususnya di wilayah Lampung, determinan sosial dan ekonomi yang mempengaruhi penyebaran TBC, Studi mengenai kemungkinan terjadinya penyakit TBC pada subjek yang terpapar dan tidak terpapar rokok, serta strategi untuk meningkatkan dukungan psikososial. Kehadiran partisipan dalam diskusi publik ini mencapai 102 peserta dengan peningkatan pengetahuan yang cukup signifikan.
Melalui rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh CIMSA FK Unila, diharapkan dapat berdampak positif bagi lingkungan, kesehatan masyarakat, serta mendorong pencegahan penyakit menular sekaligus mampu merepresentasikan kegiatan positif tersebut dalam forum internasional.(Red)