Bupati Purwakarta Tanggapi Komentar Verrell Bramasta Soal Pendidikan Berkarakter di Barak Militer

(pelitaekspres.com) – PURWAKARTA – Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, kembali angkat bicara terkait komentar Anggota DPR RI Komisi X, Verrell Bramasta, mengenai program pendidikan berkarakter yang dilaksanakan di barak militer. Menurut Saepul, komentar Verrell seharusnya didasari oleh pemahaman menyeluruh di lapangan, bukan hanya berdasarkan pengamatan dari kejauhan.

“Tujuan Mas Verrell itu sebenarnya baik, tetapi referensinya kurang. Saya sarankan turun langsung ke lapangan agar tidak gagal paham. Tanyakan langsung kepada siswa, orang tua, dan lihat sendiri pola pembinaannya seperti apa,” ujar Saepul di Purwakarta, Minggu (11/5).

Menurutnya, keterlibatan semua pihak dalam penanganan pendidikan berkarakter merupakan amanat dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, terutama pada Pasal 8 dan 9 yang mengatur peran masyarakat dan satuan pendidikan dalam membentuk karakter siswa.

Saepul menegaskan bahwa program pendidikan di barak militer di Purwakarta bukanlah bentuk militerisasi pendidikan, melainkan metode pembinaan karakter bagi siswa dengan kebutuhan khusus, terutama mereka yang terlibat dalam masalah kedisiplinan atau kenakalan remaja.

“Saya sudah turun langsung, melihat sendiri, dan menemukan beberapa hal yang perlu diperbaiki. Tapi semua itu hanya bisa dilihat jika kita datang ke lokasi, bukan sekadar menonton potongan video atau membaca komentar di media sosial,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa penyampaian opini tanpa data lapangan bisa menimbulkan kesalahpahaman dan kegaduhan publik.

“Kalau Mas Verrell belum melihat langsung, bisa jadi pemahamannya tentang ‘militerisasi’ berbeda dengan yang sebenarnya terjadi di lapangan.”

Menutup pernyataannya, Saepul mengundang Verrell untuk datang langsung ke Purwakarta guna melihat program tersebut secara utuh. Ia juga membuka ruang dialog dan masukan, termasuk bila terdapat bagian dari program yang bertentangan dengan regulasi nasional atau daerah.

“Kalau ada masukan atau koreksi, mari kita bahas bersama. Tujuan kita sama, mencari solusi terbaik bagi pendidikan anak-anak kita,” pungkasnya. (DR)

Tinggalkan Balasan