Benyamin Arisoi dilantik Sebagai Ketua Panitia Sidang Klasis GKI

(pelitaekspres.com) -KEP. YAPEN – Ketua Komisi 3 Anggota DPR Papua Benyamin Arisoi, SE, M.Si, menyatakan bahwa ke Kurudu dalam rangka kunjungan kedinasan Pengawasan, Kordinasi dan dialog anggota dewan dengan warga beberapa pekan kemarin, (14/04/2021).

Kunjungan pengawasan pembangunan ini dilakukan terhadap program-program pemerintah yang telah terlaksana baik oleh pemerintah Provinsi Papua maupun Kabupaten dalam rangka penggunaan dana Otonomi Khusus Papua ungkapnya.

Selain dalam kunjungan pengawasan tersebut, kunjungan ini juga telah diatur untuk menghadiri satu kegiatan gereja yaitu pelantikan Panitia Sidang Klasis GKI Yapen Timur yang ke 3 untuk tahun 2022, setelah Sidang Sinode GKI di Tanah Papua yang terjadwal pelaksanaanya di Waropen nanti urainya.

Sehingga untuk kepentingan persiapan sidang yang akan dilaksanakan di GKI Pniel Kurudu maka sebagai tuan rumah pada Sidang Klasis Yapen Timur perlu dilakukan persiapan-persiapan.

“Jemaat GKI Pniel Kurudu dan Ketua Klasis GKI Yapen Timur, yang kemudian  minta kesediaan saya sebagai Ketua Panitia dalam kegiatan tersebut, Ungkap Ketua Komisi 3 DPRP yang membidangi Aset dan Anggaran ini”.

Oleh karena itu, dengan dibentuknya panitia sehingga saya diminta sebagai Ketua Panitia yang baru saja kami dlantik oleh Ketua Klasis GKI Yapen Timur, hari Minggu, 11/04/2021, ungkap Arisoi.

Tugas-tugas panitia sidang klasis adalah mempersiapkan pelaksanaan sidang klasis sehingga sidang klasis ini nantinya berjalan dengan baik. Terkait juga dengan laporan-laporan Pertanggungjawaban Badan Pekerja Klasis (BPK).

Laporan-laporan pertanggungjawaban pelayanan 2017-2022, Laporan keuangan dan kebijakan-kebijakan umum pelayanan dan program kerja klasis GKI Yapen timur periode 2022-2027, yang akan disiapkan oleh Badan Pekerja Klasis urainya.

Materi-materi yang sudah kami sebutkan diatas, setelah disiapkan oleh Badan Pekerja Klasis (BPK), yang kemudian akan diserahkan kepada panitia. Tugas Panitia lainnya dengan mengandakan materi.

Persiapan persidangan oleh panitia sehingga sidang itu terlaksana dengan baik, juga hal-hal teknis seperti Akomodasi, Transportasi, Konsumsi, Fasilitas pendukung lainnya tidak kalah penting untuk jadi perhatian yang menjadi tugas-tugas panitia pelaksana.

Kemarin setelah pelantikan, panitia langsung melakukan rapat perdana panitia. Anggota-anggota panitia terdiri dari anggota jemaat, maupun warga Kurudu yang ada di rantau seperti Serui, Kota-kota lain di seluruh Tanah Papua baik di Provinsi Papua maupun Provinsi Papua Barat dapat dilibatkan pada sidang klasis ini urainya.

Selain hubungan diatas, warga masyarakat Kurudu yang kawin keluar, ipar-ipar, anak mantu yang masih bertalian dengan keluarga besar Kurudu dapat kami libatkan.

Respon yang baik dapat kami lihat karena mereka merasa senang dan apresiasi karena ini merupakan kegiatan besar yang dapat melibatkan mereka demi suksesnya pelaksanaan tugas-tugas Panitia Sidang Klasis GKI Yapen timur  ke 3 tahun 2022, ungkap Arisoi.

Secara khusus, harapan-harapan panitia, saya sebagai Ketua Panitia sadar bahwa hampir sebagian yang terlibat adalah ipar-ipar, anak mantu dan lain-lain bahkan yang ada dikota-kota terutama di Serui.

Untuk itu, dengan tema “Kerja Bersama-sama dalam pekerjaan Tuhan” adalah motto GKI di Tanah Papua menjadi dasar bagi kita untuk bekerja.

Kerja bersama-sama untuk pekerjaan Tuhan khususnya persiapan sidang Klasis GKI Yapen Timur ini harapnya. Harapan saya agar panitia bersatu, bersama-sama membangun kekompakkan, kebersamaan dalam mensukseskan Sidang Klasis GKI Yapen timur  ke 3 tahun 2022 nanti.

Mari kita bersatu, bersama-sama melaksanakan tanggungjawab yang diberikan oleh Jemaat GKI Pniel Kurudu dan Badan Pekerja Klasis (BPK) Yapen Timur, ajak Arisoi.

Pada perjalanan ini juga sempat mengunjungi beberapa Gereja antara lain, di Kampung Barawai bincang-bincang langsung dengan jemaat GKI dan jemaat dari GPdI yang mana menjadi pergumulan mereka dengan pembangunan gereja yang hingga saat ini belum selesai.

Jemaat disana masih membutuhkan bantuan oleh pemerintah maupun perorangan untuk bisa menyelesaikan dua gereja yang sedang dalam pembangunan yaitu gereja GKI dan gereja GPdI tuturnya.

Saya sempat juga mampir di Kampung Duai menyerahkan bantuan seng untuk menyelesaikan atap seng yang sisa. Saya berharap dengan bantuan seng yang telah diserahkan, maka gereja sudah bisa ditutup sehingga dapat melindungi bangunan gereja tersebut.

Perjalanan ini juga, kemarin saya ke GKI di Kainui membantu biaya upah pekerjaan lembar seri yang dimintakan panitia kepada kami, kami berharap semua terlaksana dengan baik, (ed.zri).

Tinggalkan Balasan