(pelitaekspres.com) -SIDOMULYO- Jelang pelantikan Radityo Egi Pratama – M Syaiful Anwar menjadi Bupati dan Wakil Bupati Lampung Selatan periode 2025-2030, realita sudah menyuguhkan Pekerjaan Rumah (PR) besar.
Utamanya, pada sektor infrastruktur jalan yang seolah tak habis-habis menjadi topik utama keluhan masyarakat di Bumi Khagom Mufakat ini.
Dari catatan Tiga Pena Indonesia, masih banyak ruas jalan yang kondisinya rusak parah, lantaran usia pembangunan yang sudah mencapai belasan-hingga puluhan tahun.
Terbaru, Tiga Pena Indoensia kembali mendapati keluhan masyarakat soal kondisi jalan yang rusak parah, terjadi di ruas Jalan Ki Hadjar Dewantara/P3DT di Kecamatan Sidomulyo.
Berdasarkan pantauan, pada ruas jalan yang menghubungkan antara Desa Siring Jaha dengan Desa Banjarsuri Kecamatan Sidomulyo sepanjang 2 kilometer ini kondisinya sangat memprihatinkan.
Disepanjang jalan tersebut, selain banyaknya lubang, bangunan jalan itu juga seperti tak menampakkan lekatan aspal. Sehingga, membuat batu krikil beterbangan saat di lalui kendaraan.
Saat musim penghujan, genangan air akan menutupi ribuan lubang jalan yang kerap membuat masyarakat khawatir akan terjadinya kecelakaan.
Salah seorang warga setempat, Ahmad (34) yang tenagh melintas di jalan itu, mengaku kesulitan saat melewati jalan tersebut.
“Susah kalo buat lewat apalagi buat muat-muatan hasil panen gitu gak bisa kalo abis ujan licin, sering terjadi jatuh barusan aja ada yang jatuh,” ujarnya pria yang berprofesi sebagai petani itu, Rabu (5/02/2025).
Ahmad juga mengatakan, ruas jalan itu merupakan akses vital yang digunakan sebagai sarana mobilisasi hasil pertanian masyarakat sekitar, Karenanya, ia berharap Bupati dan Wakil Bupati baru Lampung Selatan dapat membangun jalan itu.
“Saya berharap Bupati terpilih untuk bisa di tindak lanjuti keluhan kami ini,” harapnya.
Terpisah, Kepala Desa Siring Jaha Rusli menuturkan, pihaknya sudah sering kali mengusulkan pembangunan ruas Jalan Ki Hadjar Dewantara/P3DT ini melalui Musrenbangdes.
“Jadi jalan itu peninggalan P3DT dulu kan Siring Jaha ini Desa tertinggal, jadi sewaktu adanya SMP 3 itu di rubah menjadi jalan KI Hadjar Dewantara,” ucapnya.
“Banyak terjadi kecelakaan, termasuk kami pemerintah Desa pun saat ingin berkunjung ke dusun 04 kesulitan melintasinya tiba-tiba laporan anak sekolah kecelakaan terkadang juga ibu posyandu kalo lewat bawa makanan sampai sana tinggal sisanya,” keluhnya.
Rusli berharap, agar jalan tersebut dapat segera diperbaiki, karena itu merupakan akses utama penunjang aktivitas warga dari Desa Siring Jaha dan Desa Banjarsuri.
“Mohon kepada Dewan dan pemerintahan Kabupaten Lampung Selatan untuk dapat memperhatikan, bahkan untuk setiap Musrenbang usulan-usulan lainnya sudah kita usulkan dan belum terselesaikan itu merupakan akses vital di dua desa,” harapannya. (*)