(pelitaekspres.com)- PALEMBANG – Situasi pandemi virus Corona (COVID-19) di India semakin memburuk dengan sedikitnya 117 orang meninggal setiap jamnya. Militer India pun dikerahkan untuk membantu penanganan Corona di negara tersebut.

Selain pasokan oksigen menipis di India, unit-unit perawatan intensif beroperasi dalam kapasitas penuh dan nyaris seluruh ventilator digunakan. Tidak hanya rumah sakit yang kewalahan, krematorium setempat juga harus terus beroperasi dengan meningkatnya jumlah kematian akibat Corona.

Melihat situasi yang tak kunjung membaik, dokter dan tenaga medis dari Angkatan Bersenjata India pun akan dikerahkan untuk membantu rumah-rumah sakit yang kekurangan tenaga medis. Pasokan oksigen cadangan milik militer India juga akan disalurkan ke rumah sakit yang membutuhkan.

Lonjakan drastis kasus virus Corona (COVID-19) yang melanda India beberapa hari terakhir membuat frustrasi para dokter setempat. Pasokan oksigen yang sangat terbatas membuat mereka kesulitan untuk merawat pasien mereka yang kondisinya parah dan membutuhkan bantuan ventilator.

Seperti dilansir Associated Press, Selasa (27/4/2021), salah satunya Dr Gautam Singh yang membenci bunyi bip pada ventilator yang mengisyaratkan level oksigen sangat rendah. Merasa putus asa, dia mengirimkan pesan SOS via media sosial untuk meminta bantuan tabung oksigen bagi pasiennya yang sekarat.

Pada Senin (26/4) waktu setempat, India melaporkan 352.991 kasus Corona dan 2.812 kematian angka tertinggi sejak pandemi melanda.Dengan 2.812 orang meninggal dalam 24 jam, berarti secara kasar ada 117 orang yang meninggal setiap jamnya. Para pakar bahkan menyebut angkat tersebut mungkin tidak sesuai dengan angka sesungguhnya di lapangan yang jauh lebih tinggi.

Masih Tinggi, India Catat 323.144 Kasus Corona dalam 24 Jam Jumlah kasus harian virus Corona (COVID-19) di India masih tinggi, dengan lebih dari 323 ribu kasus tercatat dalam 24 jam terakhir. Ini berarti sudah enam hari berturut-turut India mencatat lebih dari 300 ribu kasus Corona setiap harinya.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (27/4/2021), data terbaru otoritas India menunjukkan 323.144 kasus Corona tercatat dalam sehari terakhir. Angka tersebut berada di bawah rekor dunia 352.991 kasus dalam sehari yang tercatat pada Senin (26/4) waktu setempat.

Otoritas India juga melaporkan bahwa 2.771 kematian tercatat dalam 24 jam terakhir. Namun para pakar kesehatan meyakini angka yang sebenarnya jauh lebih tinggi. Sementara itu Hadapi Gelombang Ketiga Corona, Turki Lockdown Mulai 29 April

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan bahwa lockdown penuh akan diberlakukan mulai 29 April hingga 17 Mei untuk memerangi gelombang ketiga virus Corona (COVID-19). Lockdown akan diterapkan di seluruh wilayah Turki.

Seperti dilansir AFP, Selasa (27/4/2021), negara dengan 84 juta jiwa penduduk ini melaporkan sekitar 350 kematian akibat Corona setiap harinya — angka ini lebih tinggi dibandingkan angka kematian tertinggi yang tercatat tahun lalu. Pada Senin (26/4) waktu setempat, Turki melaporkan 37.213 kasus Corona dalam sehari. Angka itu tercatat sebagai yang tertinggi di kawasan Eropa, namun masih di bawah rekor nyaris 60 ribu kasus dalam sehari pada awal bulan ini.

India mengerahkan personel militernya untuk membantu pemerintahan sipil dalam menangani lonjakan kasus virus Corona (COVID-19) yang mengkhawatirkan. Dokter dan tenaga medis dari Angkatan Bersenjata India akan dikerahkan untuk membantu rumah-rumah sakit yang kekurangan tenaga medis.

Seperti dilansir The New Indian Express dan Hindustan Times, Selasa (27/4/2021), hal tersebut disampaikan Kepala Staf Pertahanan India, Jenderal Bipin Rawat, kepada Perdana Menteri (PM) Narendra Modi saat memberikan penjelasan soal persiapan pengerahan personel Angkatan Bersenjata India dalam membantu penanganan Corona.

Dituturkan Rawat kepada PM Modi bahwa para personel medis militer yang telah pensiun juga akan dipanggil kembali untuk membantu para dokter dan tenaga kesehatan sipil di rumah-rumah sakit,Sementara itu Kabid Humas Polda Sumsel.Kombes Pol Drs Supriadi Rabu 28/04/2021 kembali mengingatkan dengan melihat data meninggal 117 perjam,mari kita harus lebih waspada dan berhati hati sehingga kita harus tetap mengacu pada prokes dalam aktifitas sehari hari termasuk dalam melaksanakan ibadah dalam ramadhan termasuk membatalkan niat untuk mudik sehingga mengurangi mobilitas atau kerumunan masyarakat tukas Kombes Supriadi,MM. (rls/ags)